Total Pengunjung

Selasa, 16 Juli 2013

Pj. Bupati Berkeinginan Tebakak-Pulaupisang Dibangun Kereta Gantung

Pesisir Barat
Pj. Bupati Kabupaten Pesisir Barat (KPB) H. Kherlani, S.E., M.M., berkeinginan jalur dari Pekon Tebakak Kecamatan Karyapenggawa menuju Kecamatan Pulaupisang untuk dapat dibangun sarana transportasi yaitu kereta gantung. Itu bertujuan untuk terus meningkatkan pariwisata di wilayah tersebut yang menurut penilaian Kherlani keindahan di pulau itu bisa menjadi aset yang menguntungkan.



Demikian dikatakan Asisten Bidang Perekonomian Dan Pembangunan, Edy Mukhtar, S.P., ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Senin (8/7), bahwa Pj. Bupati kini berupaya memanfaatkan salah satu potensi unggulan di Daerah Otonomi Baru (DOB) itu yaitu di bidang pariwisata, seperti halnya potensi pariwisata yang ada di Kecamatan Pulaupisang yang selama ini belum seberapa di kenal dan sentuhan pemerintah dalam hal pariwisata. "Upaya dengan memanfaatkan potensi itu oleh Pj. Bupati adalah berkeinginan untuk jalur Tebakak-Pulaupisang di bangun kereta gantung untuk memperlancar transportasi, dengan demikian hal itu bisa meningkatkan jumlah turis yang masuk dan berkunjung ke Pulaupisang untuk menikmati keindahan alam di kecamatan tersebut," ujar Edy.

Tentunya keinginan tersebut harus diiringi dengan keseriusan agar dapat terwujud, menurut Edy, keseriusan Pj. Bupati ditunjukkan dengan mempromosikan keindahan alam dan pantai melalui kemajuan teknologi yaitu internet dan pemasangan stand saat Lampung Fair beberapa waktu lalu yang menggambarkan wisata pantai, dengan harapan ada investor-investor besar yang bersedia menginvestasikan modalnya di Pulaupisang. "Belum lama ini ada investor yang mau masuk dan turun ke Tebakak-Pulaupisang untuk melakukan peninjauan tentang rencana pembangunan kereta gantung dan saya mendapat perintah dari Pj. Bupati untuk mendampingi investor tersebut, namun sayangnya karena sesuatu hal mereka belum bisa turun," lanjut Edy.

Edy mengatakan bahwa Pj. Bupati sangat serius dalam terkait dibangunnya kereta gantung Tebakak-Pulaupisang yang panjangnya mencapai 2 Km, karena selain dapat meningkatkan jumlah turis yang berkunjung, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di pulau tersebut. "Berbicara masalah berapa unit yang akan dibangun nantinya itu sudah masuk dalam hal teknis dan kita belum sampai kesana," imbuhnya.

Untuk saat ini tahap yang dilakukan oleh pemkab setempat yaitu berupaya mencari rekan kerja dalam mewujudkan pembangunan kereta gantung di wilayah dimaksud yaitu investor-investor yang siap berinvestasi di wilayah itu. "Mengingat yang diunggulkan di pesisir barat ini adalah dibidang pariwisata untuk itu pemkab akan berusaha keras untuk terus mengexplorer pariwisata di pesisir barat dengan sebaik mungkin," tutup Edy. (nov)

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/07/pj-bupati-berkeinginan-tebakak.html

Rabu, 03 Juli 2013

Gunung Padang, Misteri Terbesar yang Belum Terpecahkan

detikTravel Community - 
Batu-batu andesit besar masih berserakan di Gunung Padang, Cianjur. Batu-batu ini adalah misteri yang belum terpecahkan dari peninggalan di masa silam. Coba traveling ke sana, siapa tahu Anda bisa memecahkan rahasianya.




       
Coba bayangkan diri Anda adalah Nicolas Cage dalam film National Treasure. Ketika datang ke Gunung Padang dan melihat serakan batu-batu andesit besar, pasti yang Anda lihat tentulah simbol-simbol yang tersebar dan menanti untuk dikumpulkan, disingkap dan dipecahkan. Simbol-simbol itu adalah kode dari masa lalu yang ditinggalkan oleh manusia Nusantara yang bisa jadi menjadi wajah Indonesia Tua.

Indonesia memang dikenal kayak akan sejarah masa lampau, di mana banyak peninggalan bersejarah yang dapat ditemukan di berbagai daerah. Salah satunya adalah Situs Gunung Padang, yang merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Hal ini juga menjadi bukti keluhuran bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sunda.

Gunung Padang yang berlokasi di Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, ditemukan pada tahun 1914 oleh sejarawan Belanda bernama NJ Krom. Berdasarkan salah satu media online yang saya baca, Gunung Padang dalam Bahasa Sunda berarti Caang atau terang benderang. Ada juga yang mengartikan bahwa padang berasal dari kata Pa (tempat), Da (agung) dan Hyang (dewa, leluhur) sehingga artinya adalah tempat agung para dewata atau leluhur.

Informasi lain yang saya dapatkan, situs Gunung Padang merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Hal ini menjadi bukti keluhuran bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sunda. Bayangkan saja jika memang dibangun tahun 2000 SM, maka bisa jadi semasa dengan Nabi Musa dan Fir'aun, dan ketika Musa berdakwah agar Firaun menyembah Tuhan, sekelompok masyarakat nun jauh di sana dan tak terberitakan dalam kitab-kitab suci sudah membangun sebuah tempat yang disinyalir merupakan tempat peribadatan. 

Untuk apa dibangun? Siapa yang membangun? Mengapa dibangun di lokasi itu? Dari mana saja material bangunannya dan bangunan apa saja? Itulah yang menjadi bagian misteri dari Gunung Padang. Lokasi yang dibuat sebanyak lima pelataran itu 2000 tahun SM artinya dibangun 2800 tahun sebelum Borobudur didirikan.

Hebat bukan? Bahkan menurut beberapa sumber Situs Gunung Padang ini 3 kali lebih luas dibanding Borobudur.

Gunung Padang lahir dari kearifan dan keunggulan masyarakat Nusantara. Pembangunan Gunung Padang sangat memerhatikan berbagai aspek demi tercapainya harmoni bumi dan langit, artinya pembangunan Situs Gunung Padang memerhatikan aspek geologis. Media lain pernah menyebutkan bahwa pembangunan situs ini terutama teras bagian bawah sangat memerhatikan masalah kelabilan area ini dengan cara menyusun tiang-tiang batu secara mendatar dan saling tumpuk menumpuk untuk penguatan.

Dalam hubungannya dengan penyembahan, situs ini pun dapat dibangun untuk maksud agar manusia dijauhkan dari bencana gempa atau gunung api yang memang sumbernya tidak jauh dari Gunung Padang. Pemberitaan media juga menyebut kalau secara astronomis situs Gunung Padang mempunyai harmoni dalam naungan bintang-bintang di langit.

Analisis astronomi menggunakan program Planetarium menunjukkan bahwa posisi situs ini pada sekitar 200 tahun yang lalu atau pada masa prasejarah berada tepat di bagian tengah lintasan padat bintang di langit berupa jalur Galaksi Bima Sakti dan lokasi situs Gunung Padang pun di sisi atas dan bawah kaki langitnya masing masing dikawal oleh dua rasi yang merupakan penguasa dunia bawah Bumi yaitu rasi Serpens (ular) dan dunia atas (langit) yaitu rasi Aquila (elang).

Secara kosmologis para pembangun situs ini telah memerhatikan tata langit di atasnya. Ternyata perhitungan model ini juga digunakan pada situs-situs megalitik di seluruh dunia. Artinya leluhur Nusantara itu adalah orang-orang pintar dan sangat mengerti perkembangan keilmuan yang luar biasa tinggi. Sekali lagi itulah wajah Nusantara Purba, Wajah Indonesia kita.

Sekarang, sadarlah bahwa kita adalah seorang anak bangsa yang telah mendapatkan sebuah warisan budaya yang tak ternilai. Jati diri bangsa. Maka dengan demikian sebetulnya Gunung Padang adalah sebuah hadiah dari masa lampau. Maka mari jelajahi Gunung Padang dan resapi keagungannya.

sumber:
 http://travel.detik.com/read/2013/05/31/182800/2249929/1025/gunung-padang-misteri-terbesar-yang-belum-terpecahkan