Total Pengunjung

Minggu, 23 Juni 2013

Jalan Yang Baru Diperbaiki Kembali Rusak


Pesisir Barat - Masyarakat Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat (KPB) kembali mengeluh dengan fakta kondisi jalan di pekon itu. Pasalnya kekhawatiran terkait kualitas perbaikan jalan yang dilakukan belum lama ini ternyata benar-benar terbukti tidak maksimal, akibatnya kini sepanjang jalan di pekon yang beberapa waktu lalu kini sudah kembali bergelombang dan diperkirakan tinggal menunggu waktu untuk kembali rusak parah.


Demikian dijelaskan salah seorang warga setempat, Nasirwan, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Senin (17/6), bahwa kini masyarakat di pekon itu kembali mengeluh dengan hasil perbaikan jalan beberapa waktu lalu yang hanya mampu bertahan dalam hitungan minggu. Akibatnya kini kondisi jalan sudah kembali bergelombang dan retak, bahkan diperkirakan dalam hitungan jam kondisinya akan hancur total. "Wajar jika jalan itu rusak lagi, karena memang saat pengerjaannya beberapa minggu lalu dikerjakan dengan asal-asalan," terang Nasirwan.

Menurut dia, penyebabnya tidak lain adalah saat penimbunan awal hanya dipadatkan oleh alat berat yang sangat kecil, sehingga berdampak pada timbunan tersebut tidak terlalu padat. Akhirnya, timbunan awal yang tidak terlalu padat langsung ditimpa dengan tahap pengaspalan. Dampaknya yaitu ketika kendaraan besar melintas membuat jalan yang sudah diperbaiki itu langsung bergelombang dan terancam rusak parah kembali. "Buktinya ketika fuso-fuso yang membawa beban berat melintas dijalan itu, aspalnya akan terlihat langsung bergelombang dan mulai retak. Dan itu jelas mengancam jalan akan rusak lagi," lanjutnya.

Masih kata Nasirwan, terkait hal tersebut merupakan tanggung jawab pihak rekanan yang mengerjakan, selain itu dinas terkait yaitu melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat harus memberi perintah tegas kepada pihak rekanan untuk segera melakukan perbaikan ulang sesuai batas waktu yang ditentukan. "Dan jika tidak, maka dinas harus mengambil langkah tegas dan memberi sanksi terhadap pihak rekanan tersebut," tandas Nasirwan.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/jalan-yang-baru-diperbaiki-kembali-rusak.html

Senin, 17 Juni 2013

Detik Terakhir, Fraksi Malah Dukung BBM Naik

BANDARLAMPUNG – Seperti diprediksi harian ini, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tak terbendung. Dalam pertemuan terakhir pemerintah dan Badan Anggaran (Banang) DPR kemarin, fraksi-fraksi yang tadinya menolak pengesahan RAPBNP berbalik arah menyetujui kebijakan itu. Hasil final, enam fraksi menyetujui penuh kebijakan itu. Tiga memilih setuju dengan catatan.

Rapat yang berlangsung hingga enam jam dengan agenda pandangan dan sikap fraksi serta pemerintah itu mengukuhkan RAPBNP dibawa dan disahkan ke meja paripurna. Rencananya dilakukan pada Senin (17/6).

Menteri Keuangan Chatib Basri optimistis usul RAPBNP yang memuat opsi kenaikan harga BBM disetujui. Alasannya, isi RAPBNP mendapat dukungan secara bulat dari mayoritas fraksi. Fraksi yang menyepakati seluruh poin RAPBNP itu adalah Demokrat, PKB, PPP, Golkar, PAN, dan Hanura. Mereka-mereka itu sebelumnya dalam pandangan mini fraksi tegas menolak kenaikan harga BBM.

Untuk beberapa fraksi yang memilih opsi setuju dengan catatan, seperti PKS, PDIP, dan Gerindra, Chatib mengaku tidak khawatir. ”Fraksi bebas membawa catatan. Sebab, itu (catatan) nanti disampaikan fraksi di paripurna. Lagi pula, mereka bukan tidak menyepakati RAPBNP, namun hanya belum sepakat beberapa pasal,” ungkap Chatib di gedung DPR kemarin.

Fraksi-fraksi itu lebih menyoroti pasal-pasal yang berkaitan kenaikan harga BBM dan pemberian bantuan sementara kepada masyarakat. Beberapa pasal yang menjadi catatan, antara lain, pasal 1, 3, 5, 6, 8, 17, dan 36. Penolakan tiga fraksi itu pun dituangkan dalam deret catatan terhadap RAPBNP. ”PDIP memberikan 11 catatan, PKS 13 catatan, dan Gerindra membubuhkan 6 catatan,” paparnya.

    Optimisme akan diputuskannya RAPBNP pada rapat paripurna awal pekan juga disuarakan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. ”Kalau hari ini (kemarin) kita lihat pembahasan banang, ini sangat membanggakan hati. Jika usul pemerintah menaikkan harga BBM disetujui DPR, defisit anggaran yang diprediksi melampaui yang ditetapkan undang-undang bisa turun maksimum 3,28 persen. Jadi, subsidi BBM-nya tidak akan melampaui Rp200 triliun,” tuturnya.

    Agus menilai persetujuan DPR terhadap usul pemerintah akan membawa dampak sangat baik untuk pengendalian fiskal yang sehat. Menurut dia, saat harga jual premium bersubsidi naik menjadi Rp6.500 per liter dan solar Rp5.500 per liter, tugas pemerintah tinggal menjaga kuota BBM subsidi agar tidak melampaui angka 48 juta kiloliter.

”Adanya penyesuaian harga BBM lagi akan membantu meringankan tekanan-tekanan di fundamental ekonomi. Misalnya, defisit transaksi yang berjalan lebih buruk karena kita terlalu besar mengimpor BBM bersubsidi,” paparnya.

    Anggota Banang Fraksi Gerindra Fary Djemy Francis menguraikan, meski menyetujui kenaikan harga BBM dalam RAPBNP, pihaknya tidak setuju dengan upaya pemerintah menggelontorkan kompensasi bagi warga miskin melalui bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

Fary menilai, BLSM bersifat sangat politis. ”BLSM hanya menempatkan rakyat miskin sebagai objek penerima bantuan sehingga masyarakat tidak berpikir secara strategis,” ujarnya.
Dia juga menuturkan, BLSM bakal meningkatkan ketergantungan masyarakat sehingga kebijakan itu akan sangat rawan konflik sosial.

    Melihat peta sikap fraksi-fraksi yang ada, meski tidak mulus, APBNP 2013 yang memuat proposal kebijakan kenaikan harga BBM tetap dilanjutkan. Kalaupun terjadi voting, kubu penerima APBNP disahkan tetap unggul secara mutlak.

    Asal tidak ada perubahan sikap, kubu penerima APBNP disahkan sudah mencapai 383 kursi. Tentu saja, dengan asumsi seluruh anggota hadir saat sidang paripurna pengambilan keputusan. Jumlah itu jauh meninggalkan kubu pemberi catatan yang hanya memiliki 177 kursi.

    Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengakui perjuangan membatalkan kebijakan kenaikan harga BBM lewat parlemen cukup berat. Menurut dia, kuncinya saat ini ada di Partai Golkar. Jika partai yang dikomandani Aburizal Bakrie itu masuk dalam gerbong penolak, kenaikan harga BBM bisa batal. ”Golkar ini pegang kunci sekarang, kalau Golkar nolak, nggak jadi (kenaikan harga BBM) ini,” kata Maruarar dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, kemarin.

    Dengan nada menyindir, Ara –sapaan akrab Maruarar– menyinggung slogan partai berlambang pohon beringin itu yang menyebut bahwa ”Suara Golkar, Suara Rakyat”. Dengan slogan itu, semestinya Golkar juga menolak kenaikan harga BBM. ”Katanya, ’Suara Golkar, Suara Rakyat’? Kalau suara rakyat, surveinya jelas, 90 persen lebih menolak. Jadi, rakyat Indonesia akan melihat Partai Golkar ini suara rakyat atau suara apa? Kalau PDIP sih jelas,” sindir Ara.

    Terhadap hal itu, Wasekjen DPP Partai Golkar Satya Widya Yudha menyatakan bahwa partainya tidak berada dalam posisi menolak atau menerima kenaikan harga BBM. Sebab, menurut dia, kewenangan menaikkan BBM sesungguhnya tetap berada di tangan pemerintah.

    Ketentuan itu, kata dia, telah diatur di pasal 8 ayat 10 APBN 2013. ”Kewenangan menaikkan BBM itu domain pemerintah. Posisi Golkar adalah mengamankan rakyat ketika pemerintah menaikkan BBM,” kata Satya di tempat yang sama.

    Sementara itu, senin (17/6) sejumlah aksi penolakan dengan turun ke jalan hampir dipastikan muncul. Bukan hanya di ibu kota, berbagai aksi diperkirakan juga dilakukan di sejumlah daerah oleh berbagai elemen.

    Hal itu, misalnya, tampak dari sikap PB PMII yang menolak rencana kenaikan harga BBM. Sekjen PB PMII A. Jabidi Ritonga menyatakan, sikap itu diambil atas sejumlah penilaian objektif yang telah dilakukan.
Di antaranya pandangan bahwa meski telah sekian kali pemerintah menaikkan harga BBM, perbaikan signifikan kondisi bangsa tidak kunjung ada. ”Pertumbuhan ekonomi memang meningkat, tapi hampir semua sektor kita tetap impor,” ujar Jabidi.

    Di Lampung sendiri, KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) telah mengawalinya pada pekan lalu. Demo digelar dengan aksi longmars sepanjang Jalan Raden Intan hingga Tugu Adipura. Bandarlampung. Aksi diikuti 150 kader dari berbagai kampus.

    Pada bagian lain, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Lampung menyatakan tidak memiliki daya lebih menolak. ’’Kami sebatas perpanjangan tangan dari Pertamina. Karena itu, mau tidak mau harus terima. Terpenting stoknya dapat selalu terjaga,” ujar Ketua Hiswana Migas Provinsi Lampung Toto Herwantoko kemarin.

    Hanya, pihaknya menuntut pemerintah benar-benar meninjau kelayakan besaran kenaikan harga BBM yang diputuskan. ’’Sebelum memutuskan, harapannya pemerintah menyiapkan opsi-opsi antisipasi secara tepat. Sehingga tidak menimbulkan gejolak besar yang akhirnya berdampak kepada SPBU,” katanya.

    Selain itu, dirinya meminta pemerintah agar penerapan kenaikan harga BBM dapat dibarengi dengan lancarnya pasokan dan ketersediaan BBM. Sehingga pihak SPBU tidak semakin direpotkan dengan gejolak yang terjadi. ’’Jika harga naik tapi ketersediaan minim, tentu akan menimbulkan dampak yang lebih besar,” ingatnya.

    Meski sekarang ini belum ada lonjakan permintaan BBM, ia mengatakan Pertamina Lampung telah menyiapkan alokasi tambahan sebanyak 200 KL per hari. ’’Penambahan sudah dilakukan hampir seminggu. Ini merupakan antisipasi kenaikan permintaan BBM,” ungkapnya.

Sumber:
http://radarlampung.co.id/read/berita-utama/59518-detik-terakhir-fraksi-malah-dukung-bbm-naik

Dari Sembilan Puskesmas Hanya Dua Yang Pernah Tangani DBD

Pesisir Barat-Dari beberapa Puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat (KPB) hanya beberapa puskesmas saja yang hingga saat ini pernah melayani pasien yang mengidap penyakit Demam Berdarah (DBD) yaitu Unit Pengelola Teknis (UPT) Dinas Kesehatan (Diskes) Puskesmas Karyapenggawa dan Puskesmas Krui, yang lainnya seperti Puskesmas Lemong, Pugungtampak, Pulaupisang, Biha, Ngambur, Bengkunat, dan Bengkunatbelimbing sejak januari lalu hingga kini belum sekali pun menemukan adanya masyarakat yang mengidap penyakit DBD.

Menurut Kepala Puskesmas Krui, Suswandi, S.Km., sejak awal Januari 2013 hingga kini yang sempat dirawat di Puskesmas Krui dengan dugaan mengidap penyakit DBD yaitu sebanyak 17 orang tersangka DBD dan satu orang tersangka demam dengue. "Selain dari itu tidak ada dan belum ada yang hingga berakibat kematian, namun kita tetap melakukan upaya pencegahan dengan mengajak masyarakat melakukan gotong royong bersih-bersih, karena umumnya wilayah yang terserang penyakit tersebut adalah wilayah yang padat penduduk," ujar Suswandi.

Sementara Kepala Puskesmas Karyapenggawa, dr. Ali Syahri, menjelaskan hingga saat ini hanya satu orang yang pernah terserang penyakit DBD diwilayah tersebut. Namun pihaknya langsung berupaya tanggap dengan mengajak masyarakat menjaga kebersihan, utamanya dalam air yang digunakan sehari-hari. "Cuma satu orang tapi tidak hingga berakibat kematian," ungkapnya.

Kepala Puskesmas Biha, Akmar Azmi, S.Km., menjelaskan sejak awal tahun hingga saat ini pihaknya sama sekali belum menemukan adanya pengidap DBD, namun upaya pencegahan tetap dilakukan dengan menggalakkan gotong royong bersih-bersih dilingkungan atau dalam rumah. "Wilayah kita bukan wilayah padat penduduk, dan kami bersyukur masyarakatnya masih bisa menjaga kebersihan dengan baik," terang Akmar.

Hal senada juga disampaikan Kepala Puskesmas Ngambur, Ridwan Zikri, S.Km., bahwa hingga saait ini pihaknya juga belum pernah menemukan adanya pengidap penyakit DBD dan upaya pencegahan yang dilakukan hampir sama yaitu menggalakkan gotong royong bersih-bersih.

Disampaikan Kepala Puskesmas Bengkunat, Septono, S.Km., bahwa untuk wilayah kerja Puskesmas Bengkunat hingga saat ini belum sekalipun menangani masalah DBD. Artinya, belum ada masyarakat yang terserang penyakit tersebut. "Umumnya yang terserang penyakit tersebut adalah wilayah padat penduduk dan wilayah kita bukan wilayah padat penduduk, serta masyarakatnya masih bisa menjaga kebersihan," terangnya.

Demikian juga dijelaskan Kepala Puskesmas Bengkunatbelimbing, Mustofa, bahwa wilayahnya di tahun 2013 belum menerima informasi adanya pengidap penyakit DBD. Namun upaya pencegahan tetap dilakukan yaitu dengan cara diberikan penyuluhan oleh petugas setiap dilangsungkannya posyandu. "Dan cara yang kita gunakan itu cukup efektiv karena masyarakat cukup patuh untuk tetap menjaga kebersihan," jelas Mustofa.

Sementara Kepala Puskesmas Lemong Mulyadi, S.Km., di Kecamatan Lemong untuk penyakit DBD terbilang tidak pernah ditemukan adanya penyakit DBD. "Karena wilayah Lemong termasuk bukan wilayah padat penduduk dan kebersihan lingkungan dan kebersihan dalam rumah masih terjaga dengan baik," jelas Mulyadi.

Sementara Kepala Puskesmas Pugungtampak, Gerak Susanto, S.Km., menjelaskan di wilayahnya juga hingga saat ini belum ditemukan adanya masyarakat yang terserang penyakit DBD. Meski demikian setiap bulan pihaknya selalu menggelar gotong royong bersih-bersih dilingkungan masyarakat dan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan. "Kita selalu mengajak masyarakat untuk dapat terus menjaga kebersihannya demi terjaganya kesehatan," ungkap dia.

Kepala Puskesmas Pulaupisang, Alwin Iman, S.Km., juga menjelaskan bahwa di wilayah tersebut sejak awal tahun 2013 hingga saat ini belum ditemukan adanya masyarakat yang mengidap penyakit DBD. Alasannya masih sama dengan yang sebelumnya yaitu bukan termasuk wilayah padat penduduk, serta kebersihan yang masih terjaga dengan baik. "Kami bersyukur kebersihan masih bisa kita jaga dengan baik, sehingga untuk penyakit DBD belum ada kita temukan menyerang masyarakat," terang Alwin.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/dari-sembilan-puskesmas-hanya-dua-yang.html

Izin Pertambangan Bakal Dievaluasi

Pesisir Barat-Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Barat (KPB) akan melakukan evaluasi terhadap semua pengajuan perizinan pertambangan dan galian tipe C yang ada di kabupaten setempat.
"Nantinya setiap perizinan galian harus mendapatkan rekomendasi dari Kantor Lingkungan Hidup, dan kita akan benar-benar teliti dalam memberikan rekomendasi, jangan sampai adanya pertambangan merusak lingkungan serta merugikan masyarakat," ujar Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Agustina Petranto, S.Sos.

Lanjut dia, Kantor Lingkungan Hidup yang baru terbentuk belum lama tersebut, masih terkendala personel, sehingga kedepannya setelah personel sudah ada, pihaknya akan mendata semua pertambangan yang ada di Pesisir Barat tidak terkecuali yang sudah berizin sekalipun.

"Untuk pertambangan yang ada akan kita data, namun untuk saat ini kita masih terkendala personel, dan kita akan bekerjasama dengan dinas terkait dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben), karena kita tidak mau terjadi kerusakan lingkungan sebagai salah satu dampak keberadaan sebuah tambang," terangnya.
Agustina menambahkan, wewenang untuk mengeluarkan perizinan berdirinya sebuah pertambangan bukan wewenang pihaknya, hanya saja rekomedasi terkait amdal harus diluarkan melalui Kantor Lingkungan Hidup sebelum dinas terkait memberikan sebuah izin. "Tidak menutup kemungkinan nantinya ada pertambangan yang kita tutup jika saja, keberadaannya merusak lingkungan sekitar," tegasnya.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/izin-pertambangan-bakal-dievaluasi.html

Minggu, 16 Juni 2013

KPB Ditaksir Jadi Lumbung Padi

 
                Warga Pekon Lintik, Krui Selatan Mulai menanam padi di sawahnya,
                dengan harapan dapat dipanen dengan maksimal. Foto : Novan Erson

Pesisir Barat - Kabupaten Pesisir Barat (KPB) adalah kabupaten yang baru di lahirkan dari induknya Kabupaten Lampung Barat (Lambar), banyak pihak menilai jika kabupaten tersebut bisa menjadi lumbung padi yang bukan tidak mungkin mampu memasok kebutuhan beras hingga tingkat nasional. Itu didukung dari luasnya area persawahan yang ada, umumnya dari 11 kecamatan yang ada yaitu Bengkunatbelimbing, Bengkunat, Ngambur, Pesisir Selatan, Krui Selatan, Pesisir Tengah, Waykrui, Karyapenggawa, Pulaupisang, Pesisir Utara, dan Kecamatan Lemong, masyarakatnya memiliki area persawahan.

Demikian dijelaskan salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Krui Selatan, Marwan Hakim, ketika dikonfirmasi wartawan, pada dasarnya setiap masyarakat usai memanen sawahnya hampir dapat dipastikan hasilnya cukup baik dan kualitas bulir padi juga cukup baik. Tidak sedikit masyarakatnya yang mampu terbilang sukses meski hanya dengan mengandalkan dari hasil panen padi. "Sawahnya cukup luas dan jika didukung dengan maksimalnya faktor pendukung lainnya maka bukan tidak mungkin KPB bisa jadi salah satu kabupaten yang mampu memasoki kebutuhan beras hingga tingkat nasional," ujar Marwan.

Menurut Marwan, selama ini permasalahannya adalah dalam waktu satu tahun masyarakatnya hanya mampu memanen sawahnya satu kali, itu juga ketika curah hujan stabil. "Namun ketika musim kemarau, maka area persawahan yang bisa mencapai puluhan bahkan hingga ratusan hektare akan terbengkalai, itu dikarenakan tidak adanya irigasi atau bendungan yang berfungsi mengatur kebutuhan air sawah, begitu juga sebaliknya ketika musim penghujan, kerap kali ketika sawah baru saja ditanam padi, tiba-tiba hujan deras melanda hingga merubah sawah menjadi lautan sehingga padi yang baru berumur beberapa minggu mati dan terancam gagal panen," lanjut Marwan.

Masih kata Marwan, agar terwujudnya harapan masyarakat yaitu maksimalnya penanaman padi dalam waktu satu tahun pihaknya berharap agar pemerintah dapat memrioritaskan pembangunan-pembangunan yang berfungsi untuk pengairan area persawahan. Salah satunya pembangunan bendungan dan saluran irigasi di area persawahan. "Seperti yang sampai sekarang sangat diharapkan dapat terwujud adalah pembangunan Bendungan Waymahnai yang ditaksir mampu memasok kebutuhan air ditiga kecamatan yaitu Pesisir Selatan, Krui Selatan, dan Pesisir Tengah. Pengajuan dari masyarakat sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu, namun sampai sekarang tidak kunjung terwujud karena memang untuk mewujudkan pembangunan Bendungan Waymahnai memakan dana yang tidak sedikit," tutup Marwan.

sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/05/kpb-ditaksir-jadi-lumbung-padi.html

Perkebunan Cengkih Di Pulaupisang Harus Diperhatikan

Pesisir Barat - Wilayah Kecamatan Pulaupisang Kabupaten Pesisir Barat (KPB) adalah dikenal sebagai wilayah penghasil bunga cengkih terbaik yang di pesisir, dengan demikian pemkab setempat seharusnya mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakatnya yaitu dengan memberikan pengetahuan terhadap masyarakat agar perkebunan cengkihnya dapat lebih dijaga dan berusaha agar pendistribusian bunga cengkih dapat lebih jelas.
Demikian dijelaskan salah tokoh masyarakat setempat, Warten, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Kamis (13/6), bahwa wilayah Pulaupisang sejak zaman dahulu dikenal penghasil cengkih terbaik, itu terbukti dengan suburnya pohon-pohon cengkih yang tumbuh lebih besar dibanding cengkih yang ada di wilayah lain. "Dari pertumbuhan pohonnya saja sudah terlihat beda cengkih yang ada di Pulaupisang jauh lebih besar ketimbang yang ada di wilayah lain," ungkap Warten.
Menurut Warten, diwilayah luar Pulaupisang pohon cengkih tertinggih hanya mencapai 2 M lebih, hal iti jelas berbeda dengan yang ada di Pulaupisang, pohon cekih di wilayah itu bisa mencapai hampir sama dengan pohon kelapa. Hal itu juga jelas menjadi bukti nyata bahwa bunga cengkih di Pulaupisang jauh lebih berkualitas dibanding dengan bunga cengkih wilayah lain. "Sejak puluhan tahun lalu memang wilayah Pulaupisang diakui sebagai wilayah penghasil bunga cengkih terbaik, terbukti dengan banyak masyarakat kita yang sukses saat itu karena berbisnis bunga cengkih, namun sekarang sudah banyak yang tidak lagi berdomisili di pulau yang belum lama menjadi kecamatan definitiv ini," lanjutnya.
Warten menjelaskan jika permasalahan yang terjadi terhadap masyarakat adalah cara perawatan yang dilakukan masih dengan cara tradisional dan belum tersentuh tehnik-tehnik yang lebih modern, sampai saat ini cara tersebut masih tetap dipakai oleh masyarakat. "Cara perawatan dari masyarakat kita sama sekali belum tersentuh cara-cara modern," imbuhnya.
Warten berharap agar dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengharumkan nama baik wilayah, pemkab dapat lebih menunjukkan perannya yaitu dengan memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang cara-cara perawatan pohon cengkih yang lebih efisien dan berusaha mencarikan solusi dalam hal pendistribusian bunga cengkih yaitu berupaya mencarikan perusahaan-perusahaan yang siap bekerja sama dengan masyarakar di wilayah itu. "Dengan demikian masyarakat di Pulaupisang bisa lebih sejahtera dan taraf hidup dapat lebih meningkat," pungkasnya.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/perkebunan-cengkih-di-pulaupisang-harus.html

Pemkab Upayakan Atasi Abrasi Pesisir Barat

Sepanjang wilayah Kabupaten Pesisir Barat (KPB) diikuti oleh garis pantai, dan dibeberapa titik pantai telah terkena dampak abrasi, disepanjang 210 Km yang ada kondisinya kian mengkhawatirkan, bahkan tidak sedikit rumah-rumah warga harus dipindahkan ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari dampak abrasi.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Agustina Petranto, ketika dikonfirmasi wartawan koran, Rabu (13/6), akan berupaya mengatasi permasalahan yang kini menjadi keluhan masyarakat yaitu abrasi yaitu dengan berupaya meraih sejumlah program pusat bersumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), khususnya program penanggulangan dampak abrasi seperti penanaman pohon. "Untuk masalah abrasi ini kita akan bekerjasama dengan dinas terkait untuk terus berupaya menarik program pusat, karena memang beberapa titik abrasi yang terjadi di sepanjang pantai Pesisir Barat sudah sangat parah, dan karena yang dimiliki daerah otonomi baru ini tidak ada, namun bukan berarti kita tidak bisa berusaha, karena program seperti itu di pusat sangat banyak dan harus kita raih," Agustina Petranto.
Untuk masalah abrasi, kata dia, harus ditanggulangi dengan dilakukannya penanaman pohon, mengingat sudah sebagian besar pantai yang ada sudah gundul. "Dan program yang kita kejar utamanya program penanaman pohon, dan semoga program yang ada di pusat bisa di alokasikan di Pesisir Barat ini, sehingga kedepannya selain membuat pantai kita lebih indah juga abrasi tidak terus meluas," harapnya.
Menurutnya, abrasi yang terus meluas setiap tahunnya itu diduga disebabkan karena maraknya eksploitasi pasir laut, selanjutnya karena faktor alam, yang memang secara geografis pantai Pesisir Barat berhadapan langsung dengan samudera hindia dengan gelombang serta ombaknya yang terbilang cukup besar.
"Tetapi bukan sepenuhnya karena faktor eksploitasi pasir laut yang marak terjadi, namun itu memang harus dihentikan, dan saya berharap masyarakat sadar akan dampak yang terjadi jika pasir yang ada disepanjang pantai terus dikeruk," kata Agustina.
Masih kata dia, peran serta upaya masyarakat yang bermukim di sepanjang pantai juga sangat diperlukan, bahkan menurutnya masyarakat harus membudayakan tanam pohon, dan jika masyarakat sudah merasa bertanggungjawab terhadap lingkungannya maka abrasi akan terhindarkan. "Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk memilih pohon yang bisa tumbuh disekitar pantai, dan saya yakin masyarakat tahu dan memahami, tinggal bagaimana caranya mengembangkan kesadarannya, karena jika masyarakat sudah sadar maka selamatlah pantai kita," pungkasnya.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/pemkab-upayakan-atasi-abrasi-pesisir.html

Selasa, 11 Juni 2013

Fish and Chef Trans7 di Krui Pesisir Barat

RABU, 08 MEI 2013 - PUKUL 15.15 WIB
EPISODE LAMPUNG 1 
(IKAN BLUE MARLIN DAN UDANG WINDU)

Rahmi ikut panen Udang Windu di Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur.
Di daerah ini memang terdapat banyak tambak Udang Windu.
 
Setelah itu Rahmi berkunjung ke daerah Krui, Kabupaten Pesisir Barat.
Disini Rahmi ikut nelayan kelaut untuk memancing Ikan Blue Marlin.
Daerah Krui ini memang terkenal dengan Ikan Blue Marlin.

Udang windunya lalu Rahmi olah menjadi "Roti Udang Selai Nanas"
dan Ikan Blue marlin diolah menjadi "Marlin Kabau Saos Tempoyak"
yang Tres Bien...

Trailernya bisa dilihat di : http://youtu.be/HSpdJuDFwkY


Marlin Kabau Saos Tempoyak
Roti Udang Selai Nanas
Sumber:
http://fishandcheftrans7.blogspot.com/2013_05_01_archive.html

Sabtu, 08 Juni 2013

Poto Bareng Turis di depan Stan Pesisir Barat Krui







Poto Bareng Turis Mancanegara yang menginap di Hotel Monalisa Walur kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat. Poto tersebut diambil di depan STAN Pesisir Barat. dalam rangka Lampung Fair 7 - 27 Juni 2013 PKOR Way Halim. Terlihat juga sepasang Turis menyambut Gubernur Lampung dan Pj Bupati Pesisir Barat.

Jumat, 07 Juni 2013

Kherlani Sudah Punya Master Plan

 
PESISIR BARAT - Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pesisir Barat (KPB), Kherlani, S.E., M.M., berkeinginan menjadikan KPB sebagai kabupaten internasional yang dinilai dari segi pembangunannya, sebab pihaknya telah memiliki Master Plan, yang telah dirancang dan akan segera diajukan ke pusat.
Demikian disampaikan Kherlani, dalam sambutannya di acara silatuhrahmi dirinya dengan Pers KPB, di hotel Monalisa, Pekon Walur Kecamatan Krui Selatan, Kamis (23/5) lalu.
Pihaknya menyampaikan bahwa dalam kepemimpinannya maksimal satu tahun, dan dalam waktu yang dinilai cukup singkat untuk melakukan pengembangan di daerah otonomi baru tersebut, sudah mempunyai berbagai program yang dicanangkan.
"Masa jabatan maksimal satu tahun, saya berkeinginan untuk membuat arah program ke depan, sehingga pada saat masa tugas saya habis pemerintah selanjutnya bisa melanjutkan program yang sudah kita bangun ini,” ungkapnya.
Master plan yang dirancang Kherlani, yaitu seperti akan menjadikan KPB sebagai kota internasional, dan program tersebut akan disusun serta tidak main-main, dan kendati realiasinya  bukan pada saat kepemimpinannya namun paling tidak rancangan tersebut sudah terencana.
Salah satu master plan yang dimaksud yaitu akan dibangunnya pembangunan jalan alternatif yang membutuhkan tanah selebar 60 Meter. Dengan lebar 60 Meter tersebut, akan dibagi menjadi dua jalur jalan, dengan masing-masing luas jalur atau median jalan 10 Meter, dan ditengah-tengah kedua jalur tersebut yaitui seluas 40 Meter akan ditanami minimal dua pohon yaitu salah satunya pohon yang sudah menjadi ciri khas KPB yaitu pohon damar dan kemungkinan pohon selanjutnya yaitu pohon cempaka.
"Pohon damar adalah pohon yang kita tidak bisa pungkiri, adalah salah satu mengapa KPB yang terkenal dengan sebutan Krui itu bisa dikenal hingga mancanegara, dan untuk cempaka, banyak yang belum mengetahui bahwa cempaka memiliki kwalitas kayu yang cukup baik, selain itu daun dari pohon ini bisa diolah menjadi minyak wangi," jelas Kherlani.
Masih kata Kherlani, dua jenis pohon tersebut akan menghasilkan serta akan membuat keindahan tersendiri, dan benar-benar menjadikan KPB sebagai kota internasional, yang terlihat unik dibandingkan kota-kota lainnya. " KPB akan memiliki keunikan dan kealamian dimana wisatawan asing akan berlama-lama dan betah tinggal di KPB,” sanjungnya lagi.
Sementara, untuk saat ini Pemkab yang dipimpin Kherlani tersebut, tengah mempersiapkan dan mencari lokasi perkantoran yang dinilai strategis dinilai dari semua sisi, baik penempatan, keindahan, serta beberapa pertimbangan hingga saat ini belum ditentukan dan masih membutuhkan banyak proses dimana akan dibangunnya pusat pemerintahan.
"Dari awal rencana pemekaran KPB dari Lambar, oleh panitia sudah dijelaskan dan ditentukan untuk pusat KPB adanya di Krui, Krui yang dimaksud adalah Kecamatan Pesisir Tengah, namun dalam hal ini pusat pemerintahan atau lokasi penempatan tidak seharusnya di Krui, bisa saja di wilayah dan kecamatan lain, namun ibu kota KPB tetap berada di Krui atau Kecamatan Pesisir Tengah," papar bapak tiga anak tersebut.
Sedangkan, kata Kherlani, tanah atau lokasi yang telah disiapkan panitia pemekaran KPB, yaitu berada di Pekon Waynapal Kecamatan Krui Selatan. Direncanakannya akan dipergunakan untuk pembangunan alun-alun dan beberapa pembangunan yang diharapakan oleh Gubernur Lampung beberapa waktu lalu.
"Lokasi yang disiapkan panitia akan dibangun alun-alun, dimana nantinya akan di buat mesjid agung serta sekolah unggulan yang semuanya akan dipusatkan di lokasi milik panitia KPB itu. Namun itu semua masih akan kita kaji ulang kembali," pungkasnya.

Kherlani Lantik Pejabat Struktural Eselon II Dan III

Pesisir Barat - Pj. Bupati Kabupaten Pesisir Barat (KPB) Kherlani, S.E., M.M., melantik 80 Pejabat Eselon II dan III, dua diantaranya Pejabat Eselon II yaitu Syaifullah, S.Pi., dengan jabatan Kepala Dinas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, serta Edy Mukhtar, S.P dengan jabatan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah dan 78 lainnya Pejabat Eselon III termasuk didalamnya sembilan camat yaitu Camat Bengkunatbelimbing, Husni Arifin, S.IP., Camat Ngambur, Sony Sisnur, S.Pd., Camat Waykrui, Drs. Nusirwan, Camat Pesisir Utara, Mukhlazim S.Pd., Camat Lemong, Azhari, S.H., M.M., Camat Karyapenggawa, A. Faisol Amirullah, Camat Krui Selatan, Ahmad Dasir, S.Pd., Camat Pulaupisang, Indra Gunawan, S.IP, dan Camat Pesisir Selatan, Armen Qodar, S.P. Pelantikan tersebut digelar di Gedung Dharma Wanita Kecamatan Pesisir Tengah dan berjalan dengan khidmat, Rabu (5/6).
Pelantikan Pejabat Struktural Eselon II dan III oleh Pj. Bupati, Kherlani, S.E., M.M., berlangsung khidmat.
Dalam sambutannya Kherlani menjelaskan, pelaksanaan pelantikan Pejabat Eselon II dan III di lingkungan Pemkab Pesisir Barat saat ini merupakan kebutuhan pemkab dalam menyusun organisasi dan personel aparatur pemerintah. Dengan demikian dirinya berharap roda pemerintahan, pembangunan dan kehidupan serta pelayanan terhadap masyarakat dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. “Perlu saya sampaikan bahwa pada pelantikan kali ini, yang dilantik secara keseluruhan sebanyak 80 orang dengan keputusan Pj. Bupati Pesisir Barat yang telah dikonsultasikan kepada gubernur,” jelas Kherlani.
Secara administratif KPB terbentuk berdasarkan UU No 22 Tahun 2012, terdiri dari 11 kecamatan dan 116 pekon dan 2 kelurahan dengan luas wilayah 2.346,07 Kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 163.321 jiwa. “Sebagai salah satu DOB yang diibaratkan bayi baru lahir dengan potensi yang dimiliki, semua merupakan tantangan untuk semua kalangan mampukah membangun masa depan KPB untuk lebih maju dan lebih baik dari induknya,” lanjut Kherlani.
Masih kata Kherlani, dalam mewujudkan harapan masyarakat diperlukan sinergi segenap aparatur pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan disetiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), peningkatan kinerja aparatur kini merupakan suatu kebutuhan dalam mempercepat jalannya pembangunan di KPB. “Untuk itu dibutuhkan personel pejabat yang handal dan professional sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat,” ujarnya.
Kherlani berharap terhadap seluruh pejabat yang dilantik mampu mengemban tugas dan amanah kepercayaan dengan sebaik-baiknya dan penbuh dengan rasa tanggung jawab. “Jadilah aparatur yang berprestasi mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi, karena jabatan ini tugas mulia yang harus dipertanggung jawabkan,” pungkasnya.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/kherlani-lantik-pejabat-struktural.html

Peratin Sekabupaten Pesisir Barat Ikuti Diklat Di Bogor

Pesisir Barat - Untuk meningkatkan pengetahuan serta kedisiplinan seorang peratin selaku pimpinan di lingkup wilayah satu pekon, pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (KPB) dijadualkan akan memberangkatkan 116 peratin se-KPB ke Bogor untuk mengikuti diklat bersama-sama dengan seluruh peratin se-Kabupaten Lampung Barat (Lambar).
Demikian dikatakan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Pekon (BPMPP) KPB, Drs. Azhari, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Selasa (4/6), bahwa dijadualkan empat hari kedepan pihaknya akan memberangkatkan 116 peratin yang ada di KPB ke Bogor untuk mengikuti diklat. Hal itu bermaksud agar kedepan peratin-peratin dapat lebih berkembang cara dalam memimpin pemerintahan dalam suatu pekon. "Tujuannya tidak jauh-jauh dari tentang dunia kepemerintahan, agar seorang peratin dalam menjalankan tugasnya benar-benar mengerti bagaimana cara dia mengerjakannya," ungkap Azhari.
Keberangkatan diklat tersebut, kata Azhari, masih tergabung dengan seluruh peratin Kabupaten Lambar. Itu dikarenakan untuk biaya keberangkatannya masih menggunakan anggaran dana dari Pemkab Lambar. Maka, mau tidak mau keberangkatannya harus bersama dengan peratin se-Lambar dan sesuai dengan koordinasi Pemkab Lambar. "Untuk diklat yang baru pertama kali ini sejak seluruh peratin dikukuhkan sebagai peratin KPB, anggarannya masih menyatu dengan Lambar. Karena dari Kabupaten Pesisir Barat sendiri memang belum ada anggarannya dari pemerintah," lanjut Azhari.
Acara diklat tersebut akan berlangsung selama tiga hari yaitu sejak Minggu (9/6) hingga Selasa (11/6) dan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) kabupaten yaitu Peratin Pekon Bangunnegara Kecamatan Pesisir Selatan, Arif Sentosa, agar dapat menginformasikan hal tersebut ke seluruh peratin-peratin di KPB agar dapat menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan saat diklat dilangsungkan.
"Kami berharap agar seluruh peratin-peratin yang hadir dalam diklat itu, agar dapat mengikutinya seserius mungkin supaya sepulangnya nanti mereka membawa hasil positif, jangan hanya menjadi ajang jalan-jalan karena diklat ini dibiayai pemerintah," tutup Azhari.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/peratin-sekabupaten-pesisir-barat-ikuti.html

Pilihan Wisata Bahari Budaya dan Sejarah Pesisir Barat Lampung

Siapa yang tidak kenal dengan keindahan pantai pantai di pesisir barat?.  yah memang pesisir barat terkenal sekali dengan keindahan baharinya.  beberapa yang menjadi pilihan untuk di kunjungi oleh wisatawan baik dalam negeri ataupun mancanegara,  mulai dari bahari sampai wisata sejarah.  berikut kami menulis beberapa referensi untuk anda kunjungi di pesisir barat.



Wisata Bahari
sebenarnya banyak objek wisata bahari yang dapat dikunjungi namun beberapa yang paling sering di minati oleh wisatawan yang berkunjung diantaranya :
  • Pantai Tanjung Setia.
    Terletak di Pesisir Selatan, 52 km dari Liwa potensi daya tarik yang ditawarkan adalah berselancar, berenang, menyelam, berperahu, berlayar, snorkling, memancing, berjemur matahari, menyusuri pantai, mengumpulkan karang, dan fotografi.
  • Pantai Labuhan Jukung
    Pantai labuhan jukung yang berlokasi di Pekon Kampung Jawa kecamatan, 35 km dari Liwa menawarkan beragam kegiatan mulai dari berselancar, View Sunset yang indah, hunting foto, memancing, berenang dab banyak kegiatan lain yang dapat di lakukan di pantai ini.  selain mempunyai pemandangan dan ombak yang indah wilayah daratan yang dipenuhi pasir menjadi sarana yang baik untuk bermain bersama keluarga.
  • Pesisir Selatan
    Pantai Way Jambu. Terletak di Pesisir Selatan, 60 km dari Liwa potensi daya tarik yang ditawarkan adalah berenang, menyelam, bersepeda, selancar angin, berkemah, dan berjemur matahari.
  • Pantai Way Sindi, Pesisir Tengah
  • Pantai Suka Negara, Bengkunat
  • Pantai Way Haru, Bengkunat
  • Dan beberapa wisata bahari lainnya yang tak kalah indahnya.
Objek wisata budaya dan sejarah
Objek wisata budaya dan sejarah, adanya situs megalitik di Pekon Purajaya, rumah tradisional di Desa Sukadana, dan berbagai Petilasan Patih Gajah Mada di Kecamatan Lemong.
 
Sumber:
http://wisatapesisirbarat.blogspot.com/2012/12/pilihan-wisata-bahari-budaya-dan.html