Pesisir Barat-Dari beberapa Puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten
Pesisir Barat (KPB) hanya beberapa puskesmas saja yang hingga saat ini
pernah melayani pasien yang mengidap penyakit Demam Berdarah (DBD) yaitu
Unit Pengelola Teknis (UPT) Dinas Kesehatan (Diskes) Puskesmas Karyapenggawa dan Puskesmas Krui, yang lainnya seperti Puskesmas Lemong, Pugungtampak, Pulaupisang,
Biha, Ngambur, Bengkunat, dan Bengkunatbelimbing sejak januari lalu
hingga kini belum sekali pun menemukan adanya masyarakat yang mengidap
penyakit DBD.
Menurut Kepala Puskesmas Krui, Suswandi, S.Km., sejak awal Januari 2013 hingga kini yang sempat dirawat di Puskesmas Krui dengan dugaan mengidap penyakit DBD yaitu sebanyak 17 orang tersangka DBD dan satu orang tersangka demam dengue. "Selain dari itu tidak ada dan belum ada yang hingga berakibat kematian, namun kita tetap melakukan upaya pencegahan dengan mengajak masyarakat melakukan gotong royong bersih-bersih, karena umumnya wilayah yang terserang penyakit tersebut adalah wilayah yang padat penduduk," ujar Suswandi.
Sementara Kepala Puskesmas
Karyapenggawa, dr. Ali Syahri, menjelaskan hingga saat ini hanya satu orang
yang pernah terserang penyakit DBD diwilayah tersebut. Namun pihaknya langsung
berupaya tanggap dengan mengajak masyarakat menjaga kebersihan, utamanya dalam
air yang digunakan sehari-hari. "Cuma satu orang tapi tidak hingga
berakibat kematian," ungkapnya.
Kepala Puskesmas Biha, Akmar Azmi,
S.Km., menjelaskan sejak awal tahun hingga saat ini pihaknya sama sekali belum
menemukan adanya pengidap DBD, namun upaya pencegahan tetap dilakukan dengan
menggalakkan gotong royong bersih-bersih dilingkungan atau dalam rumah.
"Wilayah kita bukan wilayah padat penduduk, dan kami bersyukur
masyarakatnya masih bisa menjaga kebersihan dengan baik," terang Akmar.
Hal senada juga disampaikan Kepala
Puskesmas Ngambur, Ridwan Zikri, S.Km., bahwa hingga saait ini pihaknya juga
belum pernah menemukan adanya pengidap penyakit DBD dan upaya pencegahan yang
dilakukan hampir sama yaitu menggalakkan gotong royong bersih-bersih.
Disampaikan Kepala Puskesmas
Bengkunat, Septono, S.Km., bahwa untuk wilayah kerja Puskesmas Bengkunat hingga
saat ini belum sekalipun menangani masalah DBD. Artinya, belum ada masyarakat
yang terserang penyakit tersebut. "Umumnya yang terserang penyakit
tersebut adalah wilayah padat penduduk dan wilayah kita bukan wilayah padat
penduduk, serta masyarakatnya masih bisa menjaga kebersihan," terangnya.
Demikian juga dijelaskan Kepala
Puskesmas Bengkunatbelimbing, Mustofa, bahwa wilayahnya di tahun 2013 belum
menerima informasi adanya pengidap penyakit DBD. Namun upaya pencegahan tetap
dilakukan yaitu dengan cara diberikan penyuluhan oleh petugas setiap
dilangsungkannya posyandu. "Dan cara yang kita gunakan itu cukup efektiv
karena masyarakat cukup patuh untuk tetap menjaga kebersihan," jelas
Mustofa.
Sementara Kepala Puskesmas Lemong
Mulyadi, S.Km., di Kecamatan Lemong untuk penyakit DBD terbilang tidak pernah
ditemukan adanya penyakit DBD. "Karena wilayah Lemong termasuk bukan
wilayah padat penduduk dan kebersihan lingkungan dan kebersihan dalam rumah
masih terjaga dengan baik," jelas Mulyadi.
Sementara Kepala Puskesmas
Pugungtampak, Gerak Susanto, S.Km., menjelaskan di wilayahnya juga hingga saat
ini belum ditemukan adanya masyarakat yang terserang penyakit DBD. Meski
demikian setiap bulan pihaknya selalu menggelar gotong royong bersih-bersih
dilingkungan masyarakat dan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga
kebersihan. "Kita selalu mengajak masyarakat untuk dapat terus menjaga
kebersihannya demi terjaganya kesehatan," ungkap dia.
Kepala Puskesmas
Pulaupisang, Alwin Iman, S.Km., juga menjelaskan bahwa di wilayah tersebut
sejak awal tahun 2013 hingga saat ini belum ditemukan adanya masyarakat yang
mengidap penyakit DBD. Alasannya masih sama dengan yang sebelumnya yaitu bukan
termasuk wilayah padat penduduk, serta kebersihan yang masih terjaga dengan
baik. "Kami bersyukur kebersihan masih bisa kita jaga dengan baik,
sehingga untuk penyakit DBD belum ada kita temukan menyerang masyarakat,"
terang Alwin.
Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/dari-sembilan-puskesmas-hanya-dua-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar