Guna meningkatkan pertahanan dan keamanan di
daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Pesisir Barat, kemarin (29/4)
dilakukan silaturahmi antartokoh agama, adat, serta Forkominda Lambar
dan Pesisir Barat di Pondok Pesantren Al-Ghazaliyah, Pekon Waysindi,
Kecamatan Karyapenggawa.
Camat Pesisir Tengah Edy Muchtar
mewakili Bupati Pesisir Barat Kherlani mengatakan, sangat penting dalam
menjaga pertahanan dan keamanan. Mengingat, wilayah Pesisir Barat setiap
tahunnya dikunjungi sekitar 10.000 wisatawan mancanegara.
Selain itu, terkait adanya pulau di wilayah Pesisir Barat juga harus
dipertahankan dan dijaga jangan sampai negara lain memiliki Pulau
Betuah. Namun, sangat potensial jika dimiliki perusahaan atau pihak yang
berkepentingan.
’’Pulau Betuah yang menjadi bagian wilayah
Pesisir Barat adalah salah satu pulau terluar Provinsi Lampung, dan
harus dijaga,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Kelautan dan
Pulau-Pulau Kecil DKP Lambar Wirawan mengatakan, Pulau Betuah kini
menjadi wilayah Pesisir Barat dengan panjang garis pantai 210 km
memiliki dua pulau kecil. Yaitu Pulau Pisang dan Pulau Betuah.
’’Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar bahwa Pulau Betuah (yang dalam
peraturan presiden disebut Pulau Batu Kecil) merupakan satu-satunya
pulau terluar di Lampung. Di mana, memiliki luas 50 hektare merupakan
daerah suaka dan ekowisata penyu dengan pertimbangan Pulau Betuah adalah
habitat asli penyu,’’ ujarnya.
Sumber:
http://www.radarlampung.co.id/read/lampung-raya/lambar-waykanan/58579-pesisir-barat-fokus-jaga-pulau-betuah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar