Lirik:
HELAU NI KIK BAKHONG
Perbatasan Bengkulu sampai ujung Way Hakhu
Senolah tanoh bumi Pesisir Barat
Bumi sai kaya khaya, sikop nihan alamni
Masyarakat kaya adat khik budaya
Reff:
Kaya hasil lawokni, iwa tuhuk tenggikhi
Damar mata kucing keunggulanni
Bumi pakha sai batin Pesisir Barat gelakhni
Nayuh khik niyuh helau do adatni
Alam subur lamon hasil bumini
Helauni kik bakhong seno do motoni
Tanjung Setia, Taman Bukit Barisan
Kota Wisata Bumi Pesisir Barat
By: Edi Saputra, S.Pd.
Editing: Elank Tak Bersayap (www.elanktakbersayap.blogspot.com)
Untuk link download MP3nya dapat diakses di Download Di Sini.
Cara mendownloadnya adalah sebagai berikut:
1. Klik link Download Di Sini,
2. Kemudian klik "Download"
3. Klik "No thanks, continue to download" pada bagian paling bawah. (Tidak usah sigh in Dropbox dan tidak perlu create an account).
Jumat, 03 April 2015
Selasa, 19 Agustus 2014
MOVIE PANTAI KRUI PESISIR BARAT LAMPUNG, PERSEMBAHAN DARI ATLANTIS PHOTO'S STUDIO
Dalam movie ini terdapat 3 lokasi pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat Lampung yang pernah dipublikasikan beberapa waktu sebelumnya dalam bentuk fotret. Untuk dapat menikmati movie ini, silahkan berkunjung ke http://www.youtube.com/watch?v=OjhUJ14l7D0/.
SELAMAT MENIKMATI!
SELAMAT MENIKMATI!
BATU TIANG DAN KARANG BOLONG WAY BELUAH
Batu Tiang merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat Lampung. lokasinya pun cukup strategis karena berada tepat di pinggir jalan raya lintas bengkulu. Lokasi ini berjarak sekitar 27 KM dari pusat kota Krui.
Selain itu, tidak jauh dari lokasi terdapat karang bolong yang luar biasa besarnya. bahkan karang bolong tersebut mempunyai 2 buah pintu masuk jika dilihat dari depan. Tetapi karang bolong ini jarang sekali orang mengunjunginya. Karena lokasi cukup ekstrim. dan hanya pada saat laut sedang surut saja, baru lokasi karang bolong tersebut dapat dikunjungi.
Setelah lelah seharian berkeliling di lokasi Batu Tiang dan Karang Bolong Way Beluah. Tidak usah khawatir. karena tidak jauh dari lokasi terdapat RM Laras untuk menambah energi yang telah terkuras. Dan di komplek tersebut pun terdapat sebuah musholla apabila ingin menunaikan ibadah shalat.
Selain itu, tidak jauh dari lokasi terdapat karang bolong yang luar biasa besarnya. bahkan karang bolong tersebut mempunyai 2 buah pintu masuk jika dilihat dari depan. Tetapi karang bolong ini jarang sekali orang mengunjunginya. Karena lokasi cukup ekstrim. dan hanya pada saat laut sedang surut saja, baru lokasi karang bolong tersebut dapat dikunjungi.
Setelah lelah seharian berkeliling di lokasi Batu Tiang dan Karang Bolong Way Beluah. Tidak usah khawatir. karena tidak jauh dari lokasi terdapat RM Laras untuk menambah energi yang telah terkuras. Dan di komplek tersebut pun terdapat sebuah musholla apabila ingin menunaikan ibadah shalat.
Rabu, 06 Agustus 2014
PANTAI TEBAKAK DAN KARANG BOLONG KARUDANG
Lokasi Pantai Tebakak berada di Kecamatan Pesisir Utara dan merupakan salah satu akses menuju Pulau Pisang yang juga merupakan sebuah kecamatan pemekaran dari Kecamatan Karya Penggawa. Pulau Pisang merupakan salah satu dari 2 pulau yang berada di wilayah Kabupaten Pesisir Barat selain Pulau Betuah di Kecamatan Bengkunat Belimbing.
Tidak jauh dari Pantai ini, kurang lebih 1 KM terdapat Karang Bolong tepatnya di daerah Karudang. Karang Bolong ini jarang dikunjungi karena memang agak tersembunyi dan hanya orang-orang yang berjiwa petualang saja yang berani datang ke karang bolong tersebut.
Pantai Tebakak dan Karang Bolong Karudang ini dapat ditempuh dengan jarak sekitar 11 KM dari pusat kota Krui Kabupaten Pesisir Barat.
Hanya saja akses jalan raya yang dilalui cukup terjal. Banyaknya jurang, tanjakan maut dan jalan berlubang. sehingga membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan.
Tidak jauh dari Pantai ini, kurang lebih 1 KM terdapat Karang Bolong tepatnya di daerah Karudang. Karang Bolong ini jarang dikunjungi karena memang agak tersembunyi dan hanya orang-orang yang berjiwa petualang saja yang berani datang ke karang bolong tersebut.
Pantai Tebakak dan Karang Bolong Karudang ini dapat ditempuh dengan jarak sekitar 11 KM dari pusat kota Krui Kabupaten Pesisir Barat.
Hanya saja akses jalan raya yang dilalui cukup terjal. Banyaknya jurang, tanjakan maut dan jalan berlubang. sehingga membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan.
PANTAI LABUHAN JUKUNG DI SAAT LEBARAN
Pantai Labuhan Jukung merupakan salah satu pantai yang cukup terkenal di Kabupaten Pesisir Barat Lampung. Kabupaten ini memiliki garis pantai 210 KM. Dimana Pantai Labuhan Jukung (LABJU) terletak tepat di jantung kota. Sehingga akses lokasi mudah untuk dijangkau.
Di Pantai Labuhan Jukung ini, aktifitas yang dapat dilakukan antara lain menikmati keindahan pantai, melempar batu, mengubur diri dalam pasir, bermain sepakbola pantai, berenang dll.
Dari akhir puasa hingga lebaran, biasanya di Pantai Labuhan Jukung ini dimeriahkan oleh Pasar Malam...
Di Pantai Labuhan Jukung ini, aktifitas yang dapat dilakukan antara lain menikmati keindahan pantai, melempar batu, mengubur diri dalam pasir, bermain sepakbola pantai, berenang dll.
Dari akhir puasa hingga lebaran, biasanya di Pantai Labuhan Jukung ini dimeriahkan oleh Pasar Malam...
Senin, 26 Mei 2014
Jumat, 14 Maret 2014
GOTONG ROYONG (BEGUWAI JAJAMA)
Tulisan ini saya copas dari sebuah postingan oleh Udo Yamin
Majdi Penuh dalam salah satu grup facebook tentang krui pesisir barat. Tujuan
saya menshare postingan ini tidak lain hanya bermaksud untuk menumbuhkan
kesadaran kepada kita semua atau lebih khususnya para darah kruiser yang ada di
tanah perantauan atau di kampung halaman tercinta untuk memiliki jiwa yang sama
seperti tokoh tersebut.
[BAGUWAI JAJAMA]
Sepulang saya dari Mesir, banyak yang bertanya: "Mengapa tidak pulang ke Krui, kok tinggal di Garut?" Selama tiga tahun ini, beberapa orang mengirim pesan di inbox atau komentar di status/tulisan saya, dengan pertanyaan serupa. Bahkan, ada juga yang terkesan menggugat, mengapa saya tidak mau membangun kampung halaman?
Selama ini, ada yang memang saya jawab dengan menjelaskan alasan saya, dan ada pula yang saya jawab dengan karya atau kerja nyata. Sebab, ada pepatah orang Krui, "Ancak guwai jak cawa".
Betulkah saya tidak mau pulang dan tidak mau membangun Kabupaten Pesisir Barat (KPB)?
Sebagian orang sudah tahu apa yang saya lakukan. Namun, dalam kesempatan ini, izinkan saya menjawab, biar tidak ada rahasia diantara kita. Ciye... ciye... ciye
Yang SUDAH saya lakukan adalah:
1. Merumuskan masalah yang dihadapi Kabupaten Pesisir Barat (KPB). Setiapkali saya pulang, bukan hanya sebatas melepaskan rindu dengan keluarga, melainkan saya survey, meneliti, dan "membaca medan", sehingga saya bisa menawarkan solusinya dan melakukan sesuatu;
2. Mendirikan Yayasan Warotsatul Anbiya (YWA). Setelah berdiskusi dengan beberapa tokoh masyarakat, maka sebagai langkah awal untuk membangun daerah KPB, kami mendirikan YWA agar kegiatan kami legal atau memiliki payung hukum. Alhamdulillah, lewat YWA ini telah melakukan gerakan wakaf tunai dan terkumpul uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) lebih dan sudah dibelikan tanah seluas 2,1 hektar (1,5 hektar di Rawas dan 1 hektar di Seray) untuk lokasi Pesantren dan Krui Islamic Center. Dalam beberapa bulan ini, pihak pengurus sudah melakukan proses sertifikasi wakaf tanah ke KUA dan Kamenag.
Dan sebenar, pihak YWA mengagendakan bulan April 2014 ini, untuk melakukan pelatakan batu pertama. Namun, karena melihat situasi penghujan sehingga belum bisa melakukan pembukaan lahan dan line clearing. Ditambah, dana yang tersedia masih minim.
3. Beasiswa Putra-Putri Daerah Kabupaten Pesisir Barat (KPB). Alhamdulillah, selama dua tahun ini, sejak tahun 2012, lewat lembaga WORD SMART CENTER (WSC) yang saya dirikan di Mesir tahun 2008, saya membantu menyekolahkan 5 anak (2 putra& 3 putri) dari Krui ke Pondok Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut. Dan, ada 20 anak dari Garut, sekolah di Garut dan Bekasi.
4. Studi Banding. Ada dua yang saya pelajari dan teliti: 1). Islamic Center (Masjid Raya, Masjid Agung dan Masjid Besar) di Garut, Bandung dan Bogor; 2). lembaga pendidikan (sekolah unggulan, sekolah terpadu, dan pondok pesantren modern) di Garut, Tasikmalaya, dan insya Allah akan studi banding ke Kuningan, Sumedang, Bandung, Sukabumi, dan beberapa pesantren di Jawa Barat serta Jabotabek.
Mungkin 4 hal itu, bagi sebagian orang dianggap tidak ada artinya. Bagi saya tidak masalah, prinsip saya: "lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan." Yang penting saya sudah mulai dan berbuat sesuatu, bukan hanya sebatas wacana.
Dan saya sangat menyadari, saya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa, dalam membangun Kabupaten Pesisir Barat (KPB) seluruh komponen atau stakeholder KPB harus bersatu, bersama-sama dan bersinergi. Istilah kita di KPB, "Baguwai Jajama". Oleh sebab itu, mari kita saling bahu-membahu berbuat kebaikan.
Nah, kalau selama ini ada yang bertanya, "apakah saya tidak mau pulang dan tidak mau membangun kampung halaman?", maka saya balik bertanya, "bagaimana dengan Anda?"
Silahkan bagi yang ingin bertanya lebih lanjut, ini no HP saya: 0821-2441-7561
===
Edisi KPB
Sumber:
https://www.facebook.com/groups/141052632617558/673534692702680/?notif_t=group_activity
[BAGUWAI JAJAMA]
Sepulang saya dari Mesir, banyak yang bertanya: "Mengapa tidak pulang ke Krui, kok tinggal di Garut?" Selama tiga tahun ini, beberapa orang mengirim pesan di inbox atau komentar di status/tulisan saya, dengan pertanyaan serupa. Bahkan, ada juga yang terkesan menggugat, mengapa saya tidak mau membangun kampung halaman?
Selama ini, ada yang memang saya jawab dengan menjelaskan alasan saya, dan ada pula yang saya jawab dengan karya atau kerja nyata. Sebab, ada pepatah orang Krui, "Ancak guwai jak cawa".
Betulkah saya tidak mau pulang dan tidak mau membangun Kabupaten Pesisir Barat (KPB)?
Sebagian orang sudah tahu apa yang saya lakukan. Namun, dalam kesempatan ini, izinkan saya menjawab, biar tidak ada rahasia diantara kita. Ciye... ciye... ciye
Yang SUDAH saya lakukan adalah:
1. Merumuskan masalah yang dihadapi Kabupaten Pesisir Barat (KPB). Setiapkali saya pulang, bukan hanya sebatas melepaskan rindu dengan keluarga, melainkan saya survey, meneliti, dan "membaca medan", sehingga saya bisa menawarkan solusinya dan melakukan sesuatu;
2. Mendirikan Yayasan Warotsatul Anbiya (YWA). Setelah berdiskusi dengan beberapa tokoh masyarakat, maka sebagai langkah awal untuk membangun daerah KPB, kami mendirikan YWA agar kegiatan kami legal atau memiliki payung hukum. Alhamdulillah, lewat YWA ini telah melakukan gerakan wakaf tunai dan terkumpul uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) lebih dan sudah dibelikan tanah seluas 2,1 hektar (1,5 hektar di Rawas dan 1 hektar di Seray) untuk lokasi Pesantren dan Krui Islamic Center. Dalam beberapa bulan ini, pihak pengurus sudah melakukan proses sertifikasi wakaf tanah ke KUA dan Kamenag.
Dan sebenar, pihak YWA mengagendakan bulan April 2014 ini, untuk melakukan pelatakan batu pertama. Namun, karena melihat situasi penghujan sehingga belum bisa melakukan pembukaan lahan dan line clearing. Ditambah, dana yang tersedia masih minim.
3. Beasiswa Putra-Putri Daerah Kabupaten Pesisir Barat (KPB). Alhamdulillah, selama dua tahun ini, sejak tahun 2012, lewat lembaga WORD SMART CENTER (WSC) yang saya dirikan di Mesir tahun 2008, saya membantu menyekolahkan 5 anak (2 putra& 3 putri) dari Krui ke Pondok Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut. Dan, ada 20 anak dari Garut, sekolah di Garut dan Bekasi.
4. Studi Banding. Ada dua yang saya pelajari dan teliti: 1). Islamic Center (Masjid Raya, Masjid Agung dan Masjid Besar) di Garut, Bandung dan Bogor; 2). lembaga pendidikan (sekolah unggulan, sekolah terpadu, dan pondok pesantren modern) di Garut, Tasikmalaya, dan insya Allah akan studi banding ke Kuningan, Sumedang, Bandung, Sukabumi, dan beberapa pesantren di Jawa Barat serta Jabotabek.
Mungkin 4 hal itu, bagi sebagian orang dianggap tidak ada artinya. Bagi saya tidak masalah, prinsip saya: "lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan." Yang penting saya sudah mulai dan berbuat sesuatu, bukan hanya sebatas wacana.
Dan saya sangat menyadari, saya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa, dalam membangun Kabupaten Pesisir Barat (KPB) seluruh komponen atau stakeholder KPB harus bersatu, bersama-sama dan bersinergi. Istilah kita di KPB, "Baguwai Jajama". Oleh sebab itu, mari kita saling bahu-membahu berbuat kebaikan.
Nah, kalau selama ini ada yang bertanya, "apakah saya tidak mau pulang dan tidak mau membangun kampung halaman?", maka saya balik bertanya, "bagaimana dengan Anda?"
Silahkan bagi yang ingin bertanya lebih lanjut, ini no HP saya: 0821-2441-7561
===
Edisi KPB
Sumber:
https://www.facebook.com/groups/141052632617558/673534692702680/?notif_t=group_activity
Langganan:
Postingan (Atom)