Senin, 26 Mei 2014
Jumat, 14 Maret 2014
GOTONG ROYONG (BEGUWAI JAJAMA)
Tulisan ini saya copas dari sebuah postingan oleh Udo Yamin
Majdi Penuh dalam salah satu grup facebook tentang krui pesisir barat. Tujuan
saya menshare postingan ini tidak lain hanya bermaksud untuk menumbuhkan
kesadaran kepada kita semua atau lebih khususnya para darah kruiser yang ada di
tanah perantauan atau di kampung halaman tercinta untuk memiliki jiwa yang sama
seperti tokoh tersebut.
[BAGUWAI JAJAMA]
Sepulang saya dari Mesir, banyak yang bertanya: "Mengapa tidak pulang ke Krui, kok tinggal di Garut?" Selama tiga tahun ini, beberapa orang mengirim pesan di inbox atau komentar di status/tulisan saya, dengan pertanyaan serupa. Bahkan, ada juga yang terkesan menggugat, mengapa saya tidak mau membangun kampung halaman?
Selama ini, ada yang memang saya jawab dengan menjelaskan alasan saya, dan ada pula yang saya jawab dengan karya atau kerja nyata. Sebab, ada pepatah orang Krui, "Ancak guwai jak cawa".
Betulkah saya tidak mau pulang dan tidak mau membangun Kabupaten Pesisir Barat (KPB)?
Sebagian orang sudah tahu apa yang saya lakukan. Namun, dalam kesempatan ini, izinkan saya menjawab, biar tidak ada rahasia diantara kita. Ciye... ciye... ciye
Yang SUDAH saya lakukan adalah:
1. Merumuskan masalah yang dihadapi Kabupaten Pesisir Barat (KPB). Setiapkali saya pulang, bukan hanya sebatas melepaskan rindu dengan keluarga, melainkan saya survey, meneliti, dan "membaca medan", sehingga saya bisa menawarkan solusinya dan melakukan sesuatu;
2. Mendirikan Yayasan Warotsatul Anbiya (YWA). Setelah berdiskusi dengan beberapa tokoh masyarakat, maka sebagai langkah awal untuk membangun daerah KPB, kami mendirikan YWA agar kegiatan kami legal atau memiliki payung hukum. Alhamdulillah, lewat YWA ini telah melakukan gerakan wakaf tunai dan terkumpul uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) lebih dan sudah dibelikan tanah seluas 2,1 hektar (1,5 hektar di Rawas dan 1 hektar di Seray) untuk lokasi Pesantren dan Krui Islamic Center. Dalam beberapa bulan ini, pihak pengurus sudah melakukan proses sertifikasi wakaf tanah ke KUA dan Kamenag.
Dan sebenar, pihak YWA mengagendakan bulan April 2014 ini, untuk melakukan pelatakan batu pertama. Namun, karena melihat situasi penghujan sehingga belum bisa melakukan pembukaan lahan dan line clearing. Ditambah, dana yang tersedia masih minim.
3. Beasiswa Putra-Putri Daerah Kabupaten Pesisir Barat (KPB). Alhamdulillah, selama dua tahun ini, sejak tahun 2012, lewat lembaga WORD SMART CENTER (WSC) yang saya dirikan di Mesir tahun 2008, saya membantu menyekolahkan 5 anak (2 putra& 3 putri) dari Krui ke Pondok Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut. Dan, ada 20 anak dari Garut, sekolah di Garut dan Bekasi.
4. Studi Banding. Ada dua yang saya pelajari dan teliti: 1). Islamic Center (Masjid Raya, Masjid Agung dan Masjid Besar) di Garut, Bandung dan Bogor; 2). lembaga pendidikan (sekolah unggulan, sekolah terpadu, dan pondok pesantren modern) di Garut, Tasikmalaya, dan insya Allah akan studi banding ke Kuningan, Sumedang, Bandung, Sukabumi, dan beberapa pesantren di Jawa Barat serta Jabotabek.
Mungkin 4 hal itu, bagi sebagian orang dianggap tidak ada artinya. Bagi saya tidak masalah, prinsip saya: "lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan." Yang penting saya sudah mulai dan berbuat sesuatu, bukan hanya sebatas wacana.
Dan saya sangat menyadari, saya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa, dalam membangun Kabupaten Pesisir Barat (KPB) seluruh komponen atau stakeholder KPB harus bersatu, bersama-sama dan bersinergi. Istilah kita di KPB, "Baguwai Jajama". Oleh sebab itu, mari kita saling bahu-membahu berbuat kebaikan.
Nah, kalau selama ini ada yang bertanya, "apakah saya tidak mau pulang dan tidak mau membangun kampung halaman?", maka saya balik bertanya, "bagaimana dengan Anda?"
Silahkan bagi yang ingin bertanya lebih lanjut, ini no HP saya: 0821-2441-7561
===
Edisi KPB
Sumber:
https://www.facebook.com/groups/141052632617558/673534692702680/?notif_t=group_activity
[BAGUWAI JAJAMA]
Sepulang saya dari Mesir, banyak yang bertanya: "Mengapa tidak pulang ke Krui, kok tinggal di Garut?" Selama tiga tahun ini, beberapa orang mengirim pesan di inbox atau komentar di status/tulisan saya, dengan pertanyaan serupa. Bahkan, ada juga yang terkesan menggugat, mengapa saya tidak mau membangun kampung halaman?
Selama ini, ada yang memang saya jawab dengan menjelaskan alasan saya, dan ada pula yang saya jawab dengan karya atau kerja nyata. Sebab, ada pepatah orang Krui, "Ancak guwai jak cawa".
Betulkah saya tidak mau pulang dan tidak mau membangun Kabupaten Pesisir Barat (KPB)?
Sebagian orang sudah tahu apa yang saya lakukan. Namun, dalam kesempatan ini, izinkan saya menjawab, biar tidak ada rahasia diantara kita. Ciye... ciye... ciye
Yang SUDAH saya lakukan adalah:
1. Merumuskan masalah yang dihadapi Kabupaten Pesisir Barat (KPB). Setiapkali saya pulang, bukan hanya sebatas melepaskan rindu dengan keluarga, melainkan saya survey, meneliti, dan "membaca medan", sehingga saya bisa menawarkan solusinya dan melakukan sesuatu;
2. Mendirikan Yayasan Warotsatul Anbiya (YWA). Setelah berdiskusi dengan beberapa tokoh masyarakat, maka sebagai langkah awal untuk membangun daerah KPB, kami mendirikan YWA agar kegiatan kami legal atau memiliki payung hukum. Alhamdulillah, lewat YWA ini telah melakukan gerakan wakaf tunai dan terkumpul uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) lebih dan sudah dibelikan tanah seluas 2,1 hektar (1,5 hektar di Rawas dan 1 hektar di Seray) untuk lokasi Pesantren dan Krui Islamic Center. Dalam beberapa bulan ini, pihak pengurus sudah melakukan proses sertifikasi wakaf tanah ke KUA dan Kamenag.
Dan sebenar, pihak YWA mengagendakan bulan April 2014 ini, untuk melakukan pelatakan batu pertama. Namun, karena melihat situasi penghujan sehingga belum bisa melakukan pembukaan lahan dan line clearing. Ditambah, dana yang tersedia masih minim.
3. Beasiswa Putra-Putri Daerah Kabupaten Pesisir Barat (KPB). Alhamdulillah, selama dua tahun ini, sejak tahun 2012, lewat lembaga WORD SMART CENTER (WSC) yang saya dirikan di Mesir tahun 2008, saya membantu menyekolahkan 5 anak (2 putra& 3 putri) dari Krui ke Pondok Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut. Dan, ada 20 anak dari Garut, sekolah di Garut dan Bekasi.
4. Studi Banding. Ada dua yang saya pelajari dan teliti: 1). Islamic Center (Masjid Raya, Masjid Agung dan Masjid Besar) di Garut, Bandung dan Bogor; 2). lembaga pendidikan (sekolah unggulan, sekolah terpadu, dan pondok pesantren modern) di Garut, Tasikmalaya, dan insya Allah akan studi banding ke Kuningan, Sumedang, Bandung, Sukabumi, dan beberapa pesantren di Jawa Barat serta Jabotabek.
Mungkin 4 hal itu, bagi sebagian orang dianggap tidak ada artinya. Bagi saya tidak masalah, prinsip saya: "lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan." Yang penting saya sudah mulai dan berbuat sesuatu, bukan hanya sebatas wacana.
Dan saya sangat menyadari, saya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa, dalam membangun Kabupaten Pesisir Barat (KPB) seluruh komponen atau stakeholder KPB harus bersatu, bersama-sama dan bersinergi. Istilah kita di KPB, "Baguwai Jajama". Oleh sebab itu, mari kita saling bahu-membahu berbuat kebaikan.
Nah, kalau selama ini ada yang bertanya, "apakah saya tidak mau pulang dan tidak mau membangun kampung halaman?", maka saya balik bertanya, "bagaimana dengan Anda?"
Silahkan bagi yang ingin bertanya lebih lanjut, ini no HP saya: 0821-2441-7561
===
Edisi KPB
Sumber:
https://www.facebook.com/groups/141052632617558/673534692702680/?notif_t=group_activity
Selasa, 28 Januari 2014
TEMPAT-TEMPAT WISATA DI KRUI KABUPATEN PESISIR BARAT YANG POPULER DIKUNJUNGI
Kabupaten Pesisir Barat merupakan sebuah kabupaten termuda di Provinsi Lampung. Kabupaten Pesisir Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat, yang disahkan pada tanggal 25 Oktober 2012.
Kabupaten
Pesisir Barat terdiri dari 11 kecamatan, yang meliputi:
1.
Bengkunat Belimbing
2.
Bengkunat
3.
Ngambur
4.
Pesisir Selatan
5.
Krui Selatan
6.
Pesisir Tengah
7.
Way Krui
8.
Karya Penggawa
9.
Pesisir Utara
10.
Lemong
11.
Pulau Pisang.
Dari
sebelas kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat tersebut, ada beberapa tempat
wisata yang asyik untuk dikunjungi di antaranya:
Rhino Camp Sukaraja Atas merupakan tempat melakukan pengamatan potensi flora fauna yang ada di jalan lintas barat Sanggi – Bengkunat tepatnya di Sukaraja Atas, gerbang masuk kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang berjarak sekitar 95 Km atau 2,5 jam perjalanan darat dari pusat Kota Krui.
Aktifitas
yang dapat dilakukan antara lain adalah :
-
Trekking Hutan Hujan Tropis
– Bird Watching
– Melihat Bunga Raflesia Mekar (Maret-Juli)
– Fotografi.
– Bird Watching
– Melihat Bunga Raflesia Mekar (Maret-Juli)
– Fotografi.
Potensi
yang dapat dijumpai di jalur pengamatan seperti:
Flora
yang terdiri dari 514 pohon dan tumbuhan bawah, 126 jenis anggrek, 26 jenis
rotan, 15 jenis bambu, bunga Rafflesia
sp. 2 jenis bunga bangkai yaitu Amorphophallus titanum dan A.deculsivae.
Fauna
yang terdiri atas 90 jenis mamalia 7 jenis primata, 322 jenis burung, 9 jenis
rangkong, 52 herpetofauna (reptil & amphibi), 51 jenis ikan.
Di
antara potensi flora dan fauna yang ada dapat dijumpai langsung, seperti bunga Rafflesia sp, Kantung semar (Nephentes sp), jenis anggrek dan
satwa Siamang (Hylobates syndactylus),
Rakong (Bucerorhinos undulatus),
Kuau (Plectoteron chalcurum),
Owa (Hylobates moloch), Kancil
(Tragulus napuh), Tarsius (Tarsius bancanus), Cecah (Presbytes melalophos).
2.
Ekowisata Pemerihan
Berjarak
sekitar 75 Km atau 2 jam perjalanan darat dari pusat
Kota Krui.
Aktifitas yang dapat dilakukan antara lain adalah :
-
Trekking Hutan Hujan Tripos
-
Bird Watching
-
Patroli Gajah
-
Fotografi
3.
Penangkaran Penyu Muara Tembulih
Penangkaran
Penyu Muara Tembulih terletak di Pekon (Desa) Muara
Tembulih Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat. Berjarak
sekitar 59 Km atau 1,5 jam perjalanan darat dari pusat
Kota Krui.
Aktifitas yang dapat dilakukan adalah :
-
Menyaksikan Penyu Bertelur dan Melepas Tukik (Anak Penyu)
-
Menikmati Ekologi Pantai
-
Sunset Beach
-
Fotografi
Muara
Tembulih memiliki pantai berpasir putih bersih dan panjang
3,5 kilometer merupakan pantai pendaratan yang diminati empat jenis penyu yang
dilindungi yaitu penyu hijau, penyu sisik, penyu belimbing, dan penyu lekang.
Penyu lekang dan sisik relatif mudah ditemui pada musim pendaratan, sedangkan
penyu hijau dan belimbing agak susah. Dalam setahun terjadi dua kali musim
pendaratan penyu, antara Februari-April dan Mei-Juli.
Pemerintah setempat membangun sarana dan prasarana pendukung guna kenyamanan pagi pengunjung yang hendak menggali informasi terkait penangkaran penyu tersebut, bahkan terdapat ruang khusus bagi wisatawan untuk menggali lebih jauh spesies penyu baik habitat, kebiasaan, hingga reproduksinya.
Kawasan wisata konservasi penyu ini, menjadi langkah strategis pemerintah setempat guna mengenalkan lebih dekat hewan yang dilindungi tersebut, sehingga dampaknya akan berimbas terhadap pelestarian spesies penyu dan kunjungan wisatawan yang menjadi lokasi tujuan wisata bahari berbasis konservasi.
Pemerintah setempat membangun sarana dan prasarana pendukung guna kenyamanan pagi pengunjung yang hendak menggali informasi terkait penangkaran penyu tersebut, bahkan terdapat ruang khusus bagi wisatawan untuk menggali lebih jauh spesies penyu baik habitat, kebiasaan, hingga reproduksinya.
Kawasan wisata konservasi penyu ini, menjadi langkah strategis pemerintah setempat guna mengenalkan lebih dekat hewan yang dilindungi tersebut, sehingga dampaknya akan berimbas terhadap pelestarian spesies penyu dan kunjungan wisatawan yang menjadi lokasi tujuan wisata bahari berbasis konservasi.
4.
Pantai Way Jambu
Pantai
Way Jambu berada di desa Way Jambu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir
Barat. Berjarak sekitar 40 Km atau 1 jam perjalanan dari pusat Kota Krui. Pemandangan yang indah dan udara sejuk masih
sangat asri, alami, dan natural. Di sisi lain, kegiatan yang dapat lakukan di
Pantai Way Jambu antara lain :
-
Menyelam
-
Memancing
-
Berselancar
-
Berperahu.
5.
Pantai Karang Nyimbor Tanjung Setia
Karang
nyimbor merupakan salah satu obyek wisata bahari yang terletak di pekon Tanjung
Setia Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pantai ini terletak
tepat dipinggir jalan Lintas Barat, sekitar 24 Km atau 30 menit dari pusat Kota Krui menggunakan perjalanan darat. Pantai ini sangat
banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, dengan ombak yang sangat tinggi. Pantai
ini sangat disukai dan sangat cocok untuk melakukan surfing.
Pantai
Karang Nyimbor juga merupakan surga bagi para mancingmania. Pantai ini kaya
akan ikan laut mulai tuna hingga blue marlin. Juga, sebagai tempat berkemah,
apalagi ada cottage yang representatif bahkan alami lantaran bangunannya
menyatu dengan alam. Karena itu, tidak berlebihan pantai yang berada Pekon Bumi
Agung, Kecamatan Biha, sekitar 22 km dari Kota Krui dijuluki mutiara terpendam.
Karena deburan ombaknya tidak kalah dengan yang ada di Bali dan Nias. Selain
itu, kondisi pasir pantai yang halus, putih bak mutiara serta kebersihan pantai
masih terjaga.
Selain itu, Pantai Karang Nyimbor Tanjung Setia ini masuk ke dalam 7 Keajaiban Dunia Versi On The Spot.
6.
Pantai Mandiri
Pantai
Mandiri terletak di dusun Mandiri Heni di ujung kota
Krui dekat sungai Way Mahenay kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pantai
ini berjarak sekitar 14 Km atau 20 menit perjalanan darat dari pusat Kota Krui.
Pantai
Mandiri berpasir hitam. Berbeda dengan kebanyakan pantai Krui lainnya, Pantai
Mandiri tidak mempunyai terumbu karang. Ombak di pantai ini pecah di pasir.
Pada bagian paling pinggir, ombak yang memecah bercampur dengan pasir sehingga
berwarna coklat kehitaman. Namun pada bagian agak ke tengah, air lautnya bersih
bening, tidak terkena polusi apa pun.
Pada
bagian selatan dari pantai ini terdapat surf camps, tempat menginap para
peselancar. Di sini terdapat ombak yang cocok untuk berselancar. Meski tidak
terlalu bagus jika dibandingkan dengan ombak di pantai-pantai lainnya, ombak di
pantai ini mempunyai keunikan karena pecah di pasir dan merupakan satu-satunya Beach
Breaks yang ada di Krui.
7.
Labuhan Jukung Krui
Pantai Labuhan Jukung berada di Pekon Kampung Jawa. Pantai
ini cukup strategis karena berada tepat di jantung Kota Krui. Maka tidak
heran kalau objek wisata Pantai Labuhan Jukung sering disinggahi para wisatawan maupun orang-orang yang melewati daerah
Pantai Labuhan Jukung untuk sekedar melepas lelah atau memang sengaja datang untuk berwisata.
Pantai Labuhan Jukung ini juga terkenal sebagai tempat berselancar. Selain itu, pantai ini merupakan tempat wisata yang paling ramai dikunjungi terutama di bulan Agustus, tepatnya saat perayaan Kemerdekaan Indonesia. Pengunjung juga ramai mengunjungi pantai ini seperti pada saat Lebaran, Tahun Baru atau pun hari-hari libur besar lainnya.
Bahkan Si Bolang yang tayang di Trans7 pun
pernah syuting di Pantai Labuhan Jukung ini.
Untuk Mengisi waktu liburan dengan bermain di
pantai dan berenang memang cukup mengasyikkan.
Namun sebenarnya berenang di pantai Labuhan Jukung ini berbahaya
karena ombaknya bisa menyeret sampai ke tengah laut lepas. Bila sudah terseret
maka laut akan semakin dalam dan susah untuk kembali ke tepi pantai. Bahkan
sudah sering terjadi setiap tahunnya pantai ini sering memakan korban (tumbal).
8.
Repong Damar Pahmungan
Repong Damar Pahmungan ini terletak Desa
Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat. Berjarak
sekitar 5 Km atau 10 menit dari pusat Kota Krui dan merupakan satu
dari sekian banyak desa di wilayah pesisir
Kabupaten Pesisir
Barat yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani damar mata kucing.
Damar Mata Kucing ini merupakan bahan
baku untuk berbagai macam industri. Buat sebagian besar orang, permen, cat,
vernis, tinta dan kosmetik adalah komoditi yang sudah tidak asing lagi. Namun
mungkin tak banyak yang mengetahui bahwa untuk menimbulkan efek mengkilap
produk-produk tersebut diperlukan getah yang disadap dari pohon damar mata
kucing atau yang dikenal dalam bahasa latin sebagai Shorea Javanica.
Mata
kucing sendiri, dipergunakan untuk menyebut getah damar
yang memang berwarna kuning bening dan mengkilat seperti layaknya mata seekor
kucing. Menurut sebagian pedagang pengumpul, damar mata kucing Krui adalah
damar yang paling dicari eksportir karena berkualitas tinggi dan bahkan selama
ini Krui dikenal sebagai pemasok terbesar damar mata kucing untuk kebutuhan
ekspor.
Goa Matu adalah sebuah gua yang terletak di desa Way Sindi, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat. Berjarak sekitar 15 Km atau 25 menit perjalanan dari pusat Kota Krui. Salah satu mulut goa ini terletak di tepi pantai. Bagi masyarakat Krui, Goa Matu dikenal lebih dari sekedar goa biasa. Dia adalah sebuah simbol dari sebuah tatanan masyarakat lain selain manusia, yang tidak kasat mata.
Berbagai
cerita mistis sering dihubungkan dengan goa ini.
Hampir semua masyarakat Krui mengenal goa ini,
bukan karena mereka pernah mengunjunginya, tapi karena cerita-cerita mistis
itu, juga karena ritual mistis yang sering dilakukan orang di goa
ini. Di sisi lain, zona Goa Matu merupakan salah satu daerah taman wisata yang
menarik untuk anda dikunjungi.
Aktifitas
yang dapat dilakukan antara lain :
– Banyak yang percaya ini adalah wilayah magis (percaya gak percaya sih)
– Wisata ziarah
– Banyak yang percaya ini adalah wilayah magis (percaya gak percaya sih)
– Wisata ziarah
10.
Pulau Pisang
Pulau Pisang
adalah sebuah pulau kecil yang sekarang merupakan sebuah kecamatan baru di Kabupaten Pesisir
Barat. Pulau yang menghadap kota Krui ini bisa dicapai dalam tempo lebih kurang 45 menit, dari pelabuhan di Kota Krui
dengan perahu motor, atau sekitar 15 menit dari desa Tembakak. Tembakak adalah
sebuah desa di daratan Sumatera yang terdekat dengan pulau ini. Jarak Pulau
Pisang dengan Tembakak hanya beberapa ratus meter.
Luas Pulau Pisang sekitar 2.310
hektar, dengan penduduk kurang dari 2.000 orang. Pulau yang makmur oleh
kejayaan cengkeh pada tahun 1970-an ini, kini nyaris terbengkalai. Ribuan
penduduknya bertransmigrasi ke daratan Sumatera dan ke Pulau Jawa, seiring
dengan matinya pohon-pohon cengkeh pada awal tahun 1980-an.
Selain itu,
Pulau Pisang dapat disaksikan dari Pantai yang berada di wilayah Tembakak
(Tebakak). Dari pantai ini, kita dapat melihat keindahan Pulau Pisang dari
kejauhan. Seperti yang penulis lakukan.
11.
Keramat Manula
Makam Syekh Aminullah atau yang lebih dikenal dengan Keramat Manula di Pugung Lemong Kabupaten Pesisir Barat ini, merupakan makam dari tokoh penyebaran Islam di daerah Pesisir Barat yang wafat sekitar 1525 Masehi. Beliau menyebarkan Agama Islam melalui jalur laut.
Berjarak sekitar 72 Km atau 2 jam perjalanan dari pusat Kota Krui menggunakan perjalanan darat. Aktifitas yang dapat dilakukan antara lain:
– Merupakan zona pemanfaatan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
– Dipercaya sebagai Makam Syekh Aminullah (penyebar agama Islam)
– Wisata Ziarah
Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Induknya Lampung
Barat memang memiliki keunikan tersendiri terkait dengan masuknya Islam. Belalau
contohnya yang menjadi salah satu dari tiga
pintu utama masuknya Islam di kabupaten paling ujung
Provinsi Lampung ini.
12. Selain dari 11 tempat wisata yang menarik untuk
dikunjungi. Masih banyak lagi tempat-tempat wisata lainnya yang tidak bisa
penulis rangkum dalam postingan lain. Untuk mengetahui lebih banyak lagi
tempat-tempat wisata di Kabupaten Pesisir Barat Lampung ini, alangkah baiknya
pembaca mencari infonya dari sumber-sumber yang terkait. Lebih dan kurangnya
Penulis mohon ma’af.
Dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai sumber yang telah memberikan info/postingannya
sehingga post ini akan bermanfaat bagi pembaca untuk mengenal Pesisir Barat (Krui)
dan Objek Wisata yang ada di kabupaten ini.
Langganan:
Postingan (Atom)