Pesisir Barat
– Masyarakat Pekon Lintik, Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir
Barat, dikejutkan saat mengetahui seekor sapi mati mengenaskan, diduga
kuat sapi tersebut dimangsa oleh Harimau.
Bermula ketika Mulyono, warga
Pekon Lintik, pada Jumat (17/4) lalu terkejut ketika satu ekor dari
empat sapi miliknya mati, disekitar tempat ditambatkanya sapi terdapat
jejak kaki harimau.
Dikonfirmasi
Peratin/Kepala Desa setempat Arifin,Minggu (19/4), menjelaskan bahwa
berdasarkan keterangan Mulyono kepadanya, Jumat (17/4) sekitar pukul
03.00 Wib dini hari sempat terdengar sapi miliknya mengeluarkan suara,
namuntidak kepikiran bahwa sapinya miliknya dimakan harimau tetap
melanjutkan tidurnya. “Ketahuan bahwa sapinya mati ketika akan
dikeluarin dari kandang dan menemukan seekor sapinya sudah mati,” papar
Arifin.
Mengetahui konflik satwa liar
tersebut dirinya langsung berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA). Hasilnya, hari ini (19/4) pihak dari Taman
Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) langsung melakukan kroscek ke
lokasi. “Berdasarkan hasil koordinasi dengan BKSDA Provinsi Lampung,
mereka berjanji akan langsung menindak lanjuti konflik satwa liar ini.
Akibat dari kejadian ini warga saat ini mulai resah, karena selama kurun
waktu 50 tahun lebih ini merupakan kejadian pertama kalinya. Sebelumnya
juga pernah ada warga yang melihat langsung dua ekor harimau melintas
ditengah jalan,” pungkasnya.
Sementara itu Kasi Wilayah III
TNBBS, Suhana menjelaskan, terkait konflik satwa liar tersebut pada
dasarnya bukan masuk kewenangan TNBBS, melainkan BKSDA. Namun
dikarenakan pos TNBBS merupakan yang terdekat, maka pihaknya akan tetap
memfasilitasi dalam hal penanganannya. “Kami tetap memfasilitasi dalam
permasalahan ini dengan terus berkoordinasi dengan pihak BKSDA. Hari ini
(kemarin) kami kroscek langsung ke TKP dan hasilnya akan langsung
dilaporkan ke BKSDA,” ungkap Suhana.
Lebih lanjut dikatakannya,
jika dilihat dari bekas jejak kaki yang ditemukan, diperkirakan harimau
yang memangsa ternak warga itu sudah berukuran besar dan dewasa. Maka
dari itu, pihaknya mengimbau agar warga yang biasa lalu lalang disekitar
wilayah tersebut untuk sementara diminta berhati-hati dan hewan
ternaknya dibawa ke wilayah perkampungan. “Kami mengimbau agar warga
untuk tidak pulang dari kebun terlalu sore, karena bisa saja menjadi
ancaman bagi warga yang biasa berkebun,” terusnya.
“Direncanakan besok (20/4),
BKSDA bersama World Wildlife Fund (WWF) dan Wildlife Conservation
Society (WCS) akan meninjau lokasi. Bisa jadi penyebab mulai masuknya
harimau ke wilayah perkebunan warga disebabkan mulai banyaknya hutan
yang dilakukan penebangan secara besar-besaran sehingga membuat
ketersediaan makanannya di habitatnya mulai menipis dan memaksa harimau
itu untuk masuk ke wilayah perkebunan untuk mencari makan,” tukasnya.
(Vic)
Sumber:
http://seputarlampung.co.id/pesisir-barat-seekor-sapi-di-mangsa-harimau/