Krui berada di pesisir Barat provinsi
Lampung, pada zaman penjajahan Krui merupakan salah satu daerah
Afdeeling dibawah resident Bengkulu.
Dari zaman dahulu Krui sudah mempunyai pelabuhan yang ramai, banyak
kapal – kapal besar dari berbagai daerah datang ke pelabuhan itu.
Pelabuhan itu berada di muara Way Krui di pekon Pedada – Penggawa
Lima.
Krui disebut dalam Peta pelayaran nusantara pada 1411 M bahwa di Pulau
Sumatera hanya terdapat beberapa kota pelabuhan antara lain : kota
pelabuhan Pasee (NAD), Andripura (Indrapura, Riau), Manincabo (Padang,
Sumbar), Lu-Shiangshe (Provinsi Bengkulu), Krui, Liamphon (Lamphong
atau Lampung), Luzupara (Kemungkinan daerah Tulang Bawang atau
Manggala), Lamby (Jambi), dan nama negeri Crïviyäyâ terletak di Musi
Selebar. (dikutip dari : “Bengkulu dalam sejarah Maritim Indonesia”)
BERDIRINYA KERAJAAN PENGGAWA LIMA
Kerajaan Penggawa Lima adalah cikal bakal berdirinya daerah Krui,
mereka adalah kaum perintis yang pertama kali membuka penghidupan di
Krui, walaupun pada saat ini masyarakat Krui sendiri sangat majemuk
dan beragam berasal dari berbagai daerah.
Menurut cerita dari nenek moyang yang dituturkan secara turun temurun,
penulis mencoba menyusun cerita-cerita yang masih tersebar didalam
masyarakat dan merangkainya menjadi tulisan.
Seperti kebanyakan penduduk di daerah Lampung lainnya, nenek moyang
orang Krui sebagian besar juga datang dari Skala Brak, tetapi untuk
keluarga kerajaan Penggawa Lima nenek moyang mereka berasal dari
Banten.
Lampung pada masa lampau merupakan rumah kedua bagi kesultanan Banten,
hal ini seperti disebutkan dalam Piagam Bojong, bahwa pada tahun 1500
– 1800 M, Lampung dikuasai oleh Kesultanan Banten.
Tersebutlah kisah LUMIA RALANG, seorang ksatria yang gagah perkasa,
dari Pantau Kota Besi, sebenarnya nenek moyang Lumea Ralang berasal
dari salah satu keluarga kerajaan Banten yaitu PANGERAN TANAH JAYA
(masih keturunan dari Pangeran Jaya Lelana) yang mencari tanah untuk
penghidupan yang lebih baik.
Mereka berlayar dari Banten dan terdampar di Manna, Bengkulu, setelah
beberapa lama tinggal di Manna mereka meneruskan perjalanan dan sampai
di Semende Makekau dan mereka juga menetap, membuka lahan pertanian
dan perkebunan disana. Dari Semende Makekau mereka pindah lagi ke
Rantau Nipis, Ranau dan mendirikan kerajaan kecil disana, tetapi
karena kehidupan di Ranau belum berpihak kepada mereka mereka pun
pindah lagi ke Salipas, Sukau. Setelah sekian lama menetap di Salipas,
Sukau, Raja Sukau meminta mereka agar tunduk dibawah kekuasaan Raja
Sukau. Akhirnya mereka pindah lagi ke Pantau - Kota Besi, disini
mereka hidup rukun, berdampingan dan berakulturasi dengan masyarakat
Skala Brak.
Tidak lama kemudian Pantau Kota Besi pun akan dipengaruhi oleh Raja
Belalau yang mendapat pengaruh kuat dari kerajaan Pagaruyung.
Karena hal itu Lumea Ralang yang pada saat itu akan mewarisi kerajaan
Ayah, berniat mencari tanah baru untuk memindahkan kerajaan kecilnya.
Suatu ketika, berangkatlah Lumia Ralang dan pasukannya mencari tanah
baru, bersama dengan saudara-saudaranya yang masih ada hubungan darah
dengan beberapa Raja dari kepaksian Paksi Pak Sekala Brak antara lain :
1. Raja Panglima dari Senangkal , Banding
2. Raja Nurkadim dan Raja Belang dari Way Tegaga
3. Raja Penyukang Alam dari Kageringan
4. Raja Nungkah Nungkeh Degom Pemasok rulah dari Teratas
Mereka berjalan masuk hutan dan menyusuri hulu sungai (way) Laay,
sesampainya mereka di muara way Laay, mereka sangat terkejut mendengar
suara gemuruh, setelah diperiksa ternyata mereka melihat danau yang
sangat besar dengan airnya yang bergulung-gulung ke darat dan rasanya
asin. Sepanjang hari mereka mengamati air laut itu.
Kemudian mereka berjalan ke selatan salah satu anak way krui yaitu way sakera dan mereka menemukan banyak sekali kera-kera.
Mereka memanggil-manggil kera dengan teriakan kera ui.. kera ui, kera ui…, kera ui.
Ditempat itulah mereka untuk sementara mendirikan gubuk-gubuk, dan
mereka menyebutnya tempat kera ui, akhirnya sungai yang besar disitu
mereka sebut dengan way Krui (dari sinilah kata krui berasal.)
Mereka memeriksa sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada kerajaan
lain yang berkuasa, mereka berjalan kearah utara sampai pada Muara
Tanda Batas Bintuhan, dan kearah selatan sampai Way Meluang, batas
Semangka. Sepanjang daerah tersebut mereka tidak menemukan seorangpun
apalagi kerajaan.
Mereka juga berjalan ke timur masuk ke dalam hutan, didalam hutan
mereka bertemu dengan suku tumi (suku kubu / suku anak dalam), dan
suku tumi itu lari masuk ke Hutan.
Ternyata pada malam hari nya suku tumi itu datang merampas persediaan
makan mereka, akhirnya terjadilah perang diantara keduanya. Sampai
akhirnya suku tumi berhasil dikalahkan dan sebagian lari masuk ke
dalam hutan dan tidak pernah kembali lagi.
Setelah menyusuri semua pejuru daerah baru tersebut mereka memutuskan
bahwa sepanjang daerah pesisir dari Muara tanda batas Bintuhan sampai
way Meluang, batas Semangka, itulah tanah bakal tempat anak cucu
mereka bercocok tanam dan berkebun.
Tetapi tanah yang baik untuk tempat tinggal dan tempat mendirikan kerajaan adalah dari Way Mahenai sampai Way Hanuwan.
Akhirnya mereka mendirikan kerajaan yang diberi nama PENGGAWA LIMA,
karena didirikan oleh lima orang punggawa. Hal ini juga seperti
diceritakan dalam sejarah Sumatera berikut :
William Marsden, The History of Sumatera, chapter 16 page 236
GOVERNMENT. The titles of government are pangeran (from the Javans),
kariyer, and kiddimong or nebihi; the latter nearly answering to
dupati among the Rejangs. The district of Kroi, near Mount Pugong, is
governed by five magistrates called Panggau-limo,….
Masing –masing punggawa menempat setiap pejuru tanah penggawa yaitu :
1. Raja Penyukang Alam ditempatkan di Cukuh Mersa (Bandar)
2. Raja Panglima ditempatkan di Pekon Teba (Perpasan)
3. Raja Nurkadim ditempatkan di Pematang Gedung (Pekon Balak – Laay)
4. Raja Belang ditempatkan di Pematang Gedung (Pekon Laay).
5. Raja Nungkah Nungkeh Dego Pemasok Rulah ditempatkan di Pagar Dewa (Bah Binjai).
Sedangkan Lumea Ralang sendiri mendirikan Istana nya diatas Pantau
(Penggawa Lima Ilir) dan kemudian digantikan oleh anaknya : Raja Alam
Tegak Buwok.
Sumber:
http://wisatapesisirbarat.blogspot.com/2012/12/silsilah-dan-sejarah-krui-kabupaten.html
Jumat, 07 Juni 2013
Objek Wisata di Lampung
Daftar Lengkap Nama Objek Tempat Wisata di Lampung - Propinsi Lampung pertama kalinya di resmikan menjadi salah satu propinsi dari Indonesia yang terletak di pulau Sumatera
pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya sebuah Peraturan
Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi salah satu Undang-undang
Nomor 14 tahun 1964. Sebelum di resmikannya sebagai sebuah propinsi, Lampung merupakan sebuah Karesidenan yang tergabung dengan Propinsi Sumatera Selatan.
Jenis tempat Wisata yang dapat dikunjungi di propinsi Lampung adalah Wisata Budaya yang ada di beberapa Kampung Tua yang terletak di Batu Brak, Sukau, Liwa, Kembahang, Kenali, Ranau dan Krui di Lampung Barat serta Festival Sekura yang hanya diadakan dalam seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri di Lampung Barat, Festival Krakatau di Bandar Lampung, Festival Teluk Stabas di Lampung Barat, Festival Way Kambas di Lampung Timur.
Daftar lengkap nama objek tempat wisata yang ada di propinsi lampung sebagai berikut :
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Lampung Barat
Daftar Nama Objek Tempat Wisata Air Terjun Alam / Bahari yang ada di Lampung
http://yoshiewafa.blogspot.com/2013/03/daftar-lengkap-nama-objek-tempat-wisata-di-propinsi-lampung.html
Jenis tempat Wisata yang dapat dikunjungi di propinsi Lampung adalah Wisata Budaya yang ada di beberapa Kampung Tua yang terletak di Batu Brak, Sukau, Liwa, Kembahang, Kenali, Ranau dan Krui di Lampung Barat serta Festival Sekura yang hanya diadakan dalam seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri di Lampung Barat, Festival Krakatau di Bandar Lampung, Festival Teluk Stabas di Lampung Barat, Festival Way Kambas di Lampung Timur.
Peta Propinsi Lampung |
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Lampung Barat
- Terpadu Lumbok Ranau (Seminung Lumbok Resort)
- Wisata Paralayang
- Wisata Alam Pekon Hujung
- Wisata Alam Kubu Perahu
- Desa Wisata Lumbok
- Danau Suoh
- Arung Jeram Sungai Way Besai
- Pantai Tanjung Setia
- Pantai Labuhan Jukung
- Pantai labuhan jukung
- Pesisir Selatan
- Pantai Way Jambu
- Pantai Way Sindi
- Pantai Suka Negara
- Pantai Way Haru
- Situs megalitik di Pekon Purajaya
- Rumah tradisional di Desa Sukadana
- Petilasan Patih Gajah Mada di Kecamatan Lemong
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Lampung Selatan
- Air Terjun Way Peros - Desa Pematang
- Goa Maja: Desa Maja Kecamatan Kind
- Pantai Air Panas - Desa Air Panas
- Pantai Bagus - Desa Merak Belatung Kalianda
- Pantai Guci Batu Kapal - Desa Maja
- Pantai Kresna - Kecamatan Kalianda
- Pantai Marina - Kecamatan Kalianda
- Pantai Merak Belatung - Dusun Muing, Merak Belatung
- Pantai Sapenan - Desa Merak Belatung
- Pantai Tanjung Beo - Desa Merak Belatung
- Pantai Way Urang - Desa Way Urang Kecamatan Kalianda
- Pantai Sebalang / Wisata Bahari Saburai - Dusun Sebalang Desa Tarahan
- Pantai Tarahan / Tanjung Selaki - Desa Tarahan Kecamatan Ketibung
- Pulau Pasir - Desa Rangai Kecamatan Ketibung
- Pantai Tarahan - Desa Tarahan Kecamatan Ketibung
- Pantai Alami - Desa Rugu Asem Ketapang
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Lampung Tengah
- Air Terjun Curug Tujuh Yang Terletak di Kecamatan Padang Ratu
- Danau Bekri terletak di kecamatan Seputih Mataram
- Taman rekreasi Tirta Gangga terletak di Kecamatan Seputih banyak
- Gua Maria terletak di kecamatan Seputih Mataram
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Lampung Timur
- Pusat Latihan Gajah (PLG) - Karangsari
- Bumi perkemahan - Way Kambas
- Penangkaran Badak Sumatera - Way kanan
- Rawa kali Biru - Way kanan
- Rawa Gajah - Way kanan
- Kuala Kambas - Way kanan
- Situs Purbakala Pugung Raharjo - Kecamatan Sekampung Udik
- Desa Tradisional Wana - Kecamatan Melinting
- Taman Agro Wisata - Kecamatan Pekalongan
- Danau Way Jepara - Kecamatan Way Jepara
- Danau Way Kawat - Kecamatan Sukadana
- Pesanggrahan Way Curup - Kecamatan Mataram Baru
- Wisata Magrove - Kecamatan Labuhan Maringgai
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Lampung Utara
- Air terjun Curup Paten - Kec. Bukit Kemuning
- Taman Wisata Bendungan Way Rarem - Kec. Abung pekurun
- Way Tebabeng - Kec. Abung Selatan
- Bendungan Tirta Shinta - Kotabumi Selatan
- Kermat Semul Asem - Kotabumi Ilir
- Minak Trio Deso - Bukit Kemuning
- Curup Selampung - Ogan Lima
- Curup Kelawas Indah - Kec Abung Tengah
- Curup Ateng - Bukit Kemuning
- Taman Olah Seni - Jln. Jendral Sudirman No. 113
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Pesawaran
- Pantai Cuku Upas - Desa Gebang, Padang Cermin
- Pantai Sekar Wana - Sukajaya lempasing, Padang cermin
- THR Ringgung (akses ke pulau tegal) - Sidodadi, Padang Cermin
- Pantai Mutun (akses ke pulau tangkil) - Sukajaya Lempasing, Padang Cermin
- Pantai Kelapa Rapet - Desa Gebang, padang Cermin
- Air Terjun Kembar - Wates Way Ratai, Padang Cermin
- Air Terjun Ciupang (Muara) - Wates Way Ratai, Padang Cermin
- Air Terjun Gunung Minggu - Desa Hurun, Padang Cermin
- Air Terjun Abah Uban - Desa hurun, Padang Cermin
- Tahura wan Abdurrahman - Padang Cermin
- Pulau Umang umang - Padang Cermin
- Pulau Tangkil - Padang Cermin
- Pulau Seserot - Padang Cermin
- Pulau Pahawang Lunik - Padang Cermin
- Pulau Tegal - Padang Cermin
- Pulau Maitem - Gebang Padang Cermin
- Pulau Pahawang - Punduh Pidada
- Pantai Pancur Permai - Sukarame, Punduh Pidada
- Pulau Legundi - Punduh Pidada
- Pulau Balak - Pagar Jaya, Punduh Pidada
- Lunik Resort - Punduh Pidada
- Air Terjun Gunung Tanjung - Margidadi, Punduh Pidada
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Piring Sewu
- Kolam Renang Grojogan Sewu
- Kolam Pemancingan Sembilan
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Tanggamus
- Wisata Pantai Terbaya
- Gisting dan Kawasan Batu keramat
- Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Tulang Bawang
- River Tour di Sungai Tulang Bawang
- Perkampungan di atas air di kuala Teladas
- Areal Konservasi rawa Pitu yang unik dengan keberadaan burung-burung yang bermigrasi antar benua
- Rawa Pacing
Daftar nama objek wisata yang ada di Kabupaten Way Kanan
- Curup Putri Malu - Desa Juku Batu Kec. Banjit
- Curup Bukit Duduk - Desa Juku batu Kec. Banjit
- Curup Bangsa - Kota Wai Kec. Kasui
- Sumber Air Panas - Kayu Batu Kec. Gunung Labuhan dan Bukit Gemuruh Kecamatan Way Tuba
- Agro Wisata Perkebunan - Talang Mangga Kec. kasui dan Gedung Batin Kec. Blambangan Umpu
- Wisata Perburuan - Kec. Blambangan Umpu
Daftar nama objek wisata yang ada di Kota Bandar Lampung
- Pantai Duta Wisata - Jl.RE. Marthadinata
- Pantai Tirtayasa - Jl. RE. Marthadinata
- Pantai Puri Gading - Jl. RE. Marthadinata
- Taman Wisata Bumi Kedatun - Jl. Wan Abdurahman
- Wisata Alam Batu Putu - Jl. Wan Abdurahman
- Taman Kupu-kupu - Jl. Wan Abdurahman
- Taman Dipangga - Jl. WR. Supratman
- Nuwo Olok Gading - Jl. Basuki Rahmat
- Taman Hutan Kota - Jl. Soekarno Hatta
- Lembah HIjau - Jl. Wan Abdurahman
Daftar nama objek wisata yang ada di Kota Metro
- Waduk Dam Raman - sebelah utara kota metro yang selalu ramai di kunjungi wisatawan
Daftar Nama Objek Tempat Wisata Air Terjun Alam / Bahari yang ada di Lampung
- Air Terjun Bahuga - Way Kanan
- Air Terjun Batu Putu Sukadanaham - Bandar Lampung
- Air Terjun Cijantung dan Cikawat - Pesawaran
- Air Terjun Hurun - Pesawaran
- Air Terjun Jeram Semaka - Tanggamus
- Air Terjun Putri Malu - Way Kanan
- Air Terjun Semarang - Way Kanan
- Air Terjun Sepapah Kiri dan Kanan - Lampung Barat
- Air Terjun Sinar Tiga - Lampung Selatan
- Air Terjun Tambak Jaya - Lampung Barat
- Air Terjun Way Lalaan - Tanggamus
- Air Terjun Way Ngeluk
- Air Terjun Way Sabu -Lampung Selatan
- Air Terjun Way Sepuga - Lampung Barat
- Air Terjun Wiyono - Pesawaran
- Curup Gangsa - Lampung Utara
- Curup Indah Klawas - Lampung Utara
- Curup Paten - Lampung Utara
- Curup Selampung - Lampung Utara
- Curup Tujuh - Lampung Tengah
- Air Terjun Curup Indah Klawas.
- Air Terjun Curup Selampung
- Air Terjun Curup Gangsa
- Air Terjun Curup Merai - Desa Tanjung Riang Kecamatan Tanjung Raja.
- Air Terjun Curup Fajar - Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning.
- Air Terjun Bumi Harjo - Desa Bumi Harjo Kecamatan Bahuga.
- Air Terjun Sinar Tiga - Kecamatan Padang Cermin Lampung Selatan.
- Air Terjun Talang Rabun - Desa Talang Rabun
- Air Terjun Penyarian - Padang Cermin 40 km dari Bandar Lampung.
- Air Terjun Tanah Longsor - Padang Cermin 40 km dari Bandar Lampung.
- Air Terjun Way Sabu - Kecamatan Padang Cermin, ( Desa Padang Cermin )
- Air Terjun Siamang (Abah Bewok)
- Air Terjun Gunung Tanjung
- Air Terjun Talang Teluk
- Air Terjun Curug Water - Desa Kerinjing Kecamatan Rajabasa
- Air Terjun Guyuran - Desa Jondong Kecamatan Rajabasa
- Air Terjun Tanjung Heran - Atas hutan lindung dan di belakang desa
- Air Terjun Way Awi - Desa padang awi ( Ulu Padang Ratu )
- Air Terjun Wiyono - Desa Wiyono Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran
- Air Terjun Kupu Jambu
- Air Terjun Batu Perahu
Daftar Nama Objek Tempat Wisata yang ada di Propinsi Lampung Secara Keseluruhan
- Pasir Putih di Lampung Selatan
- Merak Belatung di Lampung Selatan
- Wai Lalaan di Tanggamus
- Waduk Batu Tegi di Tanggamus
- Pantai Marina di Lampung Selatan
- Pantai Mutun di Lampung Selatan
- Pantai Duta di Lampung Selatan
- Taman Purbakala Pugung Raharjo di Lampung Timur
- Danau Ranau di Lampung Barat
- Teluk Semangka di Tanggamus
- Way Kambas di Lampung Timur
- Musium Lampung di Bandar Lampung
- Bendungan Way Jepara di Lampung Timur
- Kalianda Resort di Lampung Selatan
- Makam Raden Intan di Lampung Selatan
- Way Belerang di Lampung Selatan
- Pulau Cantik di Lampung Selatan
- Bendungan Way Ramem di Lampung Utara
- Air Terjun Putri Malu di Lampung Selatan
- Lembah Hijau di Bandar Lampung
- Tabek Indah di Bandar Lampung
- Menara Siger di Lampung Selatan
- Gunung Krakatau di Lampung Selatan
- Gunung Seminung di Lampung Barat
- Hutan Monyet di Bandar Lampung
- Bumi Kedaton di Bandar Lampung
- Makam Pahlawan di Bandar Lampung
- Pemandian Air Panas di Bandar Lampung
- Pulau Tangkil di Lampung Selatan
- Kelapa Rapat di Lampung Selatan
- Pantai Selaki di Lampung Selatan
- Way Lima di Pesawaran
- Kali Akar di Bandar Lampung
- Gunung Raja Basa di Lampung Selatan
- Pantai Puri Gading di Lampung Selatan
- Bendungan Batu Tegi di Tanggamus
http://yoshiewafa.blogspot.com/2013/03/daftar-lengkap-nama-objek-tempat-wisata-di-propinsi-lampung.html
Si Bolang Di Pantai Labuhan Jukung Krui Pesisir Barat
Ada yang beda di
Pantai Labuhan Jukung pagi tadi. Biasanya pada hari Minggu pantai ini memang
lebih ramai oleh anak-anak yang berenang di pinggir laut. Tapi kali ini tidak
ada anak-anak yang berenang, melainkan berselancar. Ya, berselancar menggunakan
papan seperti yang biasa digunakan para peselancar mancanegara itu. Memang bukan
kali ini saja saya melihat anak-anak berselancar. Tapi yang kali ini anak-anak
itu lebih rapi dan terorganisir, seperti ada yang mengatur.
Awalnya saya tidak begitu
tertarik dan tidak peduli, dan tak hendak mencari tahu. Tapi ketika saya
menghidupkan sepedamotor dan melaju meninggalkan pantai, pandangan saya tertumpu
pada sekerumunan orang dewasa dan anak-anak. Mereka mereka sedang menonton
sesuatu. Saya lihat ada tiga orang anak kecil berseragam pramuka lengkap dengan
baret dan tongkat sedang melakoni sebuah adegan. Di depan mereka, dalam jarak
sekitar lima meter, seorang kameramen tengah membidik, dan seorang pengatur
laku. Di belakang juru, kamera dan pengatur laku, dan dari kejauhan, banyak anak-anak
dan orang dewasa mengamati.
Saya menghentikan laju
sepedamotor dan ikut mengamati dari kejauhan. Adegan berjalan sambil
bercakap-cakap itu diulang beberapa kali. Sang pengatur laku terlihat memberi
pengarahan. Dan ketiga anak-anak berseragam pramuka itu beberapa kali harus
kembali ke tempat semula, dan berjalan sambil berbincang lagi, mengulang
perbuatan yang tadi sudah mereka lakukan. Saya kira ada kesalahan yang menurut
pengatur laku harus diperbaiki. Saya perhatikan salah satu dari anak-anak
berseragam pramuka itu mengenakan tas dengan merk Trans TV. Tidak bertanya-tanya lagi, saya langsung menduga mereka
pasti sedang syuting Si Bolang.
Dan ternyata dugaan
saya tidak salah. Mereka memang sedang syuting Si Bolang, program anak-anak di Trans TV yang banyak penggemarnya
itu. Sebelumnya, sudah beberapa kali saya mendengar ada syuting Si Bolang di Krui, tapi baru kali ini
saya melihat dengan mata kepala saya sendiri.
Entah apa skenario Si Bolang yang mengambil tempat di
Pantai Labuhan Jukung kali ini. Saya tidak menanyakan itu pada kru syuting. Tapi
yang pasti, anak-anak yang sedang berselancar di laut itu adalah bagian dari
cerita.
Dari pengamatan saya
selama syuting berlangsung, saya mereka-reka cerita bahwa Si Bolang, si bocah petualang itu, dan teman-temannya sedang
melakukan kegiatan pramuka di lapangan dekat pantai, dan ketika kegiatan sedang
break, mereka bermain di pantai. Pada
saat itu beberapa orang teman mereka sedang bermain selancar. Tak lama
kemudian, salah seorang teman mereka yang bermain selancar mengalami kecelakaan
terkilir dan terdampar di tepi pantai. Si
Bolang dan teman-temannya datang memberi pertolongan; menggotong si teman
tersebut ke pinggir dan mengurut kakinya. Sebuah cerita yang menarik dan mengandung
pesan moral yang bagus.
Tapi ada satu yang
saya sayangkan. Tokoh Si Bolang, dan
dua temannya itu, tidak diperankan oleh anak-anak Krui, Kabupaten Pesisir
Barat, melainkan oleh anak-anak dari Luwas, Lampung Barat.
Saya menduga kisah Si
Bolang kali ini memang tidak hanya berfokus di Krui, melainkan gabungan dari Luwas,
Lampung Barat dan Krui, Pesisir Barat.
Dugaan saya itu
berdasarkan pengalaman saya menonton salah satu episode Si Bolang beberapa waktu yang lalu, yang mengambil latar belakang
di Krui dan Liwa. Sesuatu yang kontras menurut saya, mengingat Krui dan Liwa
berjarak cukup jauh untuk sebuah petualangan bocah seperti Si Bolang ini.
Seandainya Si Bolang kali ini fokus di Krui saja,
dan menampilkan sisi orisinil anak-anak Krui, tentu ceritanya akan lebih seru
lagi. Seandainya kru Si Bolang
mengaudisi anak-anak Krui yang pandai bermain selancar (yang jumlahnya tentu
banyak) untuk dijadikan tokoh utama Si
Bolang, dan fokus pada kegiatan bermain selancar sebagai inti cerita, tentu
akan menjadi sebuah episode yang bukan saja menarik, tetapi juga orisinil dan
unik, yang khas Krui, yang beda dengan episode-episode Si Bolang yang lain.
Sayang kru Si Bolang tidak menangkap hal itu. Mungkin
lain kali ya….
Sumber:
http://novenrique.blogspot.com/2013/05/si-bolang-di-labuhan-jukung.html
Pantai Labuhan Jukung Pesisir Barat Krui
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pantai Labuhan Jukung, Kabupaten Pesisir Barat menjadi tempat bagi masyarakat menghabiskan akhir pekan. Pantauan Tribunlampung.co.id, pengunjung nampak ramai di pantai yang ada di Kecamatan Pesisir Tengah itu.
Salah satu pengunjung Darti mengaku, dia datang dari Bandar Lampung. "Ini kampung halaman suami saya, kebetulan anak-anak sudah selesai ikut ujian nasional, jadi kita bawa ke rumah neneknya," tuturnya kepada Tribunlampung.co.id.
Di pantai yang masih asri ini, pengunjung disuguhi pemandangan laut lepas yang berwarna kebiruan. Di pinggiran pantai, juga banyak dijumpai penjual es dugan.
Sumber:
http://lampung.tribunnews.com/2013/04/27/pantai-labuhan-jukung-jadi-tempat-berakhir-pekan
Pesisir Barat Fokus Jaga Pulau Betuah
Guna meningkatkan pertahanan dan keamanan di
daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Pesisir Barat, kemarin (29/4)
dilakukan silaturahmi antartokoh agama, adat, serta Forkominda Lambar
dan Pesisir Barat di Pondok Pesantren Al-Ghazaliyah, Pekon Waysindi,
Kecamatan Karyapenggawa.
Camat Pesisir Tengah Edy Muchtar mewakili Bupati Pesisir Barat Kherlani mengatakan, sangat penting dalam menjaga pertahanan dan keamanan. Mengingat, wilayah Pesisir Barat setiap tahunnya dikunjungi sekitar 10.000 wisatawan mancanegara.
Selain itu, terkait adanya pulau di wilayah Pesisir Barat juga harus dipertahankan dan dijaga jangan sampai negara lain memiliki Pulau Betuah. Namun, sangat potensial jika dimiliki perusahaan atau pihak yang berkepentingan.
’’Pulau Betuah yang menjadi bagian wilayah Pesisir Barat adalah salah satu pulau terluar Provinsi Lampung, dan harus dijaga,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil DKP Lambar Wirawan mengatakan, Pulau Betuah kini menjadi wilayah Pesisir Barat dengan panjang garis pantai 210 km memiliki dua pulau kecil. Yaitu Pulau Pisang dan Pulau Betuah.
’’Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar bahwa Pulau Betuah (yang dalam peraturan presiden disebut Pulau Batu Kecil) merupakan satu-satunya pulau terluar di Lampung. Di mana, memiliki luas 50 hektare merupakan daerah suaka dan ekowisata penyu dengan pertimbangan Pulau Betuah adalah habitat asli penyu,’’ ujarnya.
Sumber:
http://www.radarlampung.co.id/read/lampung-raya/lambar-waykanan/58579-pesisir-barat-fokus-jaga-pulau-betuah
Camat Pesisir Tengah Edy Muchtar mewakili Bupati Pesisir Barat Kherlani mengatakan, sangat penting dalam menjaga pertahanan dan keamanan. Mengingat, wilayah Pesisir Barat setiap tahunnya dikunjungi sekitar 10.000 wisatawan mancanegara.
Selain itu, terkait adanya pulau di wilayah Pesisir Barat juga harus dipertahankan dan dijaga jangan sampai negara lain memiliki Pulau Betuah. Namun, sangat potensial jika dimiliki perusahaan atau pihak yang berkepentingan.
’’Pulau Betuah yang menjadi bagian wilayah Pesisir Barat adalah salah satu pulau terluar Provinsi Lampung, dan harus dijaga,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil DKP Lambar Wirawan mengatakan, Pulau Betuah kini menjadi wilayah Pesisir Barat dengan panjang garis pantai 210 km memiliki dua pulau kecil. Yaitu Pulau Pisang dan Pulau Betuah.
’’Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar bahwa Pulau Betuah (yang dalam peraturan presiden disebut Pulau Batu Kecil) merupakan satu-satunya pulau terluar di Lampung. Di mana, memiliki luas 50 hektare merupakan daerah suaka dan ekowisata penyu dengan pertimbangan Pulau Betuah adalah habitat asli penyu,’’ ujarnya.
Sumber:
http://www.radarlampung.co.id/read/lampung-raya/lambar-waykanan/58579-pesisir-barat-fokus-jaga-pulau-betuah
Tuna, blue marlin dan lobster percepat kemajuan Krui Pesisir Barat Lampung
Bandarlampung (ANTARA News) - Potensi perikanan tangkap di laut yang besar dengan ikan andalan seperti tuna dan blue marlin (ikan tuhu) serta lobster, akan ikut mempercepat penguatan perekonomian Daerah Otonomi Baru Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung.
"Banyak potensi perikanan laut yang bisa dijadikan andalan jika dikelola dengan baik untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Pesisir Barat, seperti ikan tuna, blue marlin, serta udang lobster," kata Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri, di Bandarlampung, Selasa.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, Senin (22/4), telah melantik dan mengambil sumpah 11 kepala daerah otonomi baru (DOB) di gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Mendagri salah satunya melantik Kherlani yang sebelumnya Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung sebagai Penjabat (Pj) Bupati DOB Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung yang dimekarkan dari Kabupaten Lampung Barat.
Acara pelantikan itu juga dihadiri Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri dan sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemprov Lampung.
Menurut Mukhlis Basri, Kabupaten Pesisir Barat yang memiliki panjang pantai laut sekitar 210 km, dan perairan laut yang luas berhadapan langsung dengan Samudra Indonesia, memiliki potensi berbagai jenis ikan andalan.
Bahkan, katanya lebih lanjut, jenis ikan blue marlin atau oleh masyarakat setempat sering disebut dengan ikan tuhu, sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga Kota Krui di Pesisir Barat dan sekitarnya, tetapi mungkin bagi masyarakat di luar termasuk jenis ikan langka.
"Bagi warga Krui, ikan blue marlin bisa dikatakan sudah menjadi makanan sehari-hari mereka, tetapi bagi kita masyarakat di Bandarlampung saja ada yang menganggap itu ikan aneh, bahkan mungkin ada yang baru mendengarnya," katanya pula.
Sedangkan ikan tuna, Mukhlis Basri menyebutkan, di wilayah Pesisir Barat itu terdapat sebuah pulau yang bernama Pulau Betuah, termasuk salah satu pulau terluar yang di sekitarnya terdapat terumbu karang yang masih asli.
"Kawasan itu dilaporkan menjadi salah satu tempat berlabuh bagi ikan-ikan dari perairan benua Australia yang akan menuju Samudra Hindia. Di sanalah tempat ikan-ikan itu beristirahat, bertelur lalu melanjutkan perjalanan, sehingga ada ikan tuna yang beratnya sampai 300 kg," kata dia lagi.
Kemudian udang atau lobster sudah banyak ditangkap selain untuk konsumsi masyarakat Pesisir Barat dan Lampung Barat serta Provinsi Lampung sendiri, juga banyak yang dikirim ke Jakarta dan sekitarnya atau diekspor.
Bahkan di perairan Pesisir Barat juga merupakan lokasi pendaratan bagi penyu langka, salah satunya penyu Belimbing.
Menurut hasil kajian, potensi lestari perikanan tangkap di perairan pesisir Kabupaten Pesisir Barat itu sebanyak 90.000 ton per tahun, dan yang baru dimanfaatkan kurang dari lima persennya.
DOB Pesisir Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat, pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat.
Pesisir Barat memiliki luas wilayah 2.907,23 km2, saat ini terdiri atas 11 kecamatan, 116 pekon/desa, dan dua kelurahan.
Secara kewilayahan kabupaten baru atau ke-15 di Provinsi Lampung ini berbatasan dengan sebelah selatan Samudra Indonesia, sebelah utara Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan, dan Kabupaten Tanggamus, sebelah barat Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.
Sumber:
http://www.antaranews.com/berita/370887/tuna-blue-marlin-dan-lobster-percepat-kemajuan-pesisir-barat-lampung
Lampung Fair 2013
Gubernur Lampung Sjachroedin ZP mengatakan bahwa acara pembukaan
Lampung Fair 2013 menampilkan kekhasan daerah ini seperti tarian
tradisional.
'Tema dan tampilan pada saat pembukaan Lampung Fair harus benar-benar menampilkan tradisional Lampung, terutama panggung utama, tari-tarian dan tidak ketinggalan satwa khas daerah ini yakni burung bala-bala sehingga bernuansa Bumi Lampung,' kata Sjachroedin, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan sejak Lampung Fair pelaksanaannya dijalankan oleh event organizer bekerjasama dengan Pemprov Lampung untuk terus memberikan masukan berupa tambahan ide, seperti penambahan usul Tarian Sai Batin dan Pepadun dan adanya suasana satwa seperti ikon Lampung burung bala-bala.
Karena itu, Gubernur mengingatkan agar persiapannya harus matang mulai dari acara pembukaan hingga penutupan.
Lampung Fair 2013 ini diharapkan harusberbeda dengan tahun sebelumnya, ujar dia lagi.
Sjachroedin mengharapkan acara pameran tahunan ini, dapat menjadikan daerah Lampung sebagai contoh untuk provinsi lain.
Mantan Deputi Operasional Mabes Polri itu mengatakan Lampung Fair harus memberikan kesan bagi pengunjung.
'Jangan sampai Lampung Fair hanya pesta rakyat dan menjadi pasar malam saja, tapi di sini semua pihak harus bisa menjual potensi yang dimiliki setiap kabupaten dan kota. Diharapkan akan lebih dikenal unggulan masing-masing daerah, serta masyarakat mengetahui program - program pembangunan di Lampung,' kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Sugiarto mengatakan bahwa persiapan pembukaan Lampung Fair 2013 telah dilakukan, seperti panggung utama harus memiliki desain yang berbeda karena menjadi pusat perhatian masyarakat, 'Panggung utama pada pembukaan nanti harus didesain yang bagus dan menampilkan bermacam kesenian Lampung,' katanya pula.
Panitia menjanjikan Lampung Fair 2013 akan dikemas dalam kegiatan yang lebih menarik.
Kegiatan dengan tema 'Lampung Go Green Culture' ini, juga akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia MURI dalam pengumpulan bibit pohon hasil inisiatif pengunjung.
Project Manager Lampung Fair 2013 Rizki Fachriansyah mengatakan, pihaknya akan memberikan kesempatan luas kepada masyarakat untuk menunjukkan kepedulian pada kelestarian lingkungan hidup.
'Pengunjung dapat memberikan bibit kepada panitia, dan sebagai kompensasi akan mendapatkan tiket gratis masuk ke arena Lampung Fair,' ujar dia.(ant/rd)
Sumber:
http://www.ciputranews.com/ibu-kota-daerah/gubernur-pembukaan-lampung-fair-tampilkan-kekhasan-daerah
'Tema dan tampilan pada saat pembukaan Lampung Fair harus benar-benar menampilkan tradisional Lampung, terutama panggung utama, tari-tarian dan tidak ketinggalan satwa khas daerah ini yakni burung bala-bala sehingga bernuansa Bumi Lampung,' kata Sjachroedin, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan sejak Lampung Fair pelaksanaannya dijalankan oleh event organizer bekerjasama dengan Pemprov Lampung untuk terus memberikan masukan berupa tambahan ide, seperti penambahan usul Tarian Sai Batin dan Pepadun dan adanya suasana satwa seperti ikon Lampung burung bala-bala.
Karena itu, Gubernur mengingatkan agar persiapannya harus matang mulai dari acara pembukaan hingga penutupan.
Lampung Fair 2013 ini diharapkan harusberbeda dengan tahun sebelumnya, ujar dia lagi.
Sjachroedin mengharapkan acara pameran tahunan ini, dapat menjadikan daerah Lampung sebagai contoh untuk provinsi lain.
Mantan Deputi Operasional Mabes Polri itu mengatakan Lampung Fair harus memberikan kesan bagi pengunjung.
'Jangan sampai Lampung Fair hanya pesta rakyat dan menjadi pasar malam saja, tapi di sini semua pihak harus bisa menjual potensi yang dimiliki setiap kabupaten dan kota. Diharapkan akan lebih dikenal unggulan masing-masing daerah, serta masyarakat mengetahui program - program pembangunan di Lampung,' kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Sugiarto mengatakan bahwa persiapan pembukaan Lampung Fair 2013 telah dilakukan, seperti panggung utama harus memiliki desain yang berbeda karena menjadi pusat perhatian masyarakat, 'Panggung utama pada pembukaan nanti harus didesain yang bagus dan menampilkan bermacam kesenian Lampung,' katanya pula.
Panitia menjanjikan Lampung Fair 2013 akan dikemas dalam kegiatan yang lebih menarik.
Kegiatan dengan tema 'Lampung Go Green Culture' ini, juga akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia MURI dalam pengumpulan bibit pohon hasil inisiatif pengunjung.
Project Manager Lampung Fair 2013 Rizki Fachriansyah mengatakan, pihaknya akan memberikan kesempatan luas kepada masyarakat untuk menunjukkan kepedulian pada kelestarian lingkungan hidup.
'Pengunjung dapat memberikan bibit kepada panitia, dan sebagai kompensasi akan mendapatkan tiket gratis masuk ke arena Lampung Fair,' ujar dia.(ant/rd)
Sumber:
http://www.ciputranews.com/ibu-kota-daerah/gubernur-pembukaan-lampung-fair-tampilkan-kekhasan-daerah
Langganan:
Postingan (Atom)