Total Pengunjung

Selasa, 16 Juli 2013

Pj. Bupati Berkeinginan Tebakak-Pulaupisang Dibangun Kereta Gantung

Pesisir Barat
Pj. Bupati Kabupaten Pesisir Barat (KPB) H. Kherlani, S.E., M.M., berkeinginan jalur dari Pekon Tebakak Kecamatan Karyapenggawa menuju Kecamatan Pulaupisang untuk dapat dibangun sarana transportasi yaitu kereta gantung. Itu bertujuan untuk terus meningkatkan pariwisata di wilayah tersebut yang menurut penilaian Kherlani keindahan di pulau itu bisa menjadi aset yang menguntungkan.



Demikian dikatakan Asisten Bidang Perekonomian Dan Pembangunan, Edy Mukhtar, S.P., ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Senin (8/7), bahwa Pj. Bupati kini berupaya memanfaatkan salah satu potensi unggulan di Daerah Otonomi Baru (DOB) itu yaitu di bidang pariwisata, seperti halnya potensi pariwisata yang ada di Kecamatan Pulaupisang yang selama ini belum seberapa di kenal dan sentuhan pemerintah dalam hal pariwisata. "Upaya dengan memanfaatkan potensi itu oleh Pj. Bupati adalah berkeinginan untuk jalur Tebakak-Pulaupisang di bangun kereta gantung untuk memperlancar transportasi, dengan demikian hal itu bisa meningkatkan jumlah turis yang masuk dan berkunjung ke Pulaupisang untuk menikmati keindahan alam di kecamatan tersebut," ujar Edy.

Tentunya keinginan tersebut harus diiringi dengan keseriusan agar dapat terwujud, menurut Edy, keseriusan Pj. Bupati ditunjukkan dengan mempromosikan keindahan alam dan pantai melalui kemajuan teknologi yaitu internet dan pemasangan stand saat Lampung Fair beberapa waktu lalu yang menggambarkan wisata pantai, dengan harapan ada investor-investor besar yang bersedia menginvestasikan modalnya di Pulaupisang. "Belum lama ini ada investor yang mau masuk dan turun ke Tebakak-Pulaupisang untuk melakukan peninjauan tentang rencana pembangunan kereta gantung dan saya mendapat perintah dari Pj. Bupati untuk mendampingi investor tersebut, namun sayangnya karena sesuatu hal mereka belum bisa turun," lanjut Edy.

Edy mengatakan bahwa Pj. Bupati sangat serius dalam terkait dibangunnya kereta gantung Tebakak-Pulaupisang yang panjangnya mencapai 2 Km, karena selain dapat meningkatkan jumlah turis yang berkunjung, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di pulau tersebut. "Berbicara masalah berapa unit yang akan dibangun nantinya itu sudah masuk dalam hal teknis dan kita belum sampai kesana," imbuhnya.

Untuk saat ini tahap yang dilakukan oleh pemkab setempat yaitu berupaya mencari rekan kerja dalam mewujudkan pembangunan kereta gantung di wilayah dimaksud yaitu investor-investor yang siap berinvestasi di wilayah itu. "Mengingat yang diunggulkan di pesisir barat ini adalah dibidang pariwisata untuk itu pemkab akan berusaha keras untuk terus mengexplorer pariwisata di pesisir barat dengan sebaik mungkin," tutup Edy. (nov)

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/07/pj-bupati-berkeinginan-tebakak.html

Rabu, 03 Juli 2013

Gunung Padang, Misteri Terbesar yang Belum Terpecahkan

detikTravel Community - 
Batu-batu andesit besar masih berserakan di Gunung Padang, Cianjur. Batu-batu ini adalah misteri yang belum terpecahkan dari peninggalan di masa silam. Coba traveling ke sana, siapa tahu Anda bisa memecahkan rahasianya.




       
Coba bayangkan diri Anda adalah Nicolas Cage dalam film National Treasure. Ketika datang ke Gunung Padang dan melihat serakan batu-batu andesit besar, pasti yang Anda lihat tentulah simbol-simbol yang tersebar dan menanti untuk dikumpulkan, disingkap dan dipecahkan. Simbol-simbol itu adalah kode dari masa lalu yang ditinggalkan oleh manusia Nusantara yang bisa jadi menjadi wajah Indonesia Tua.

Indonesia memang dikenal kayak akan sejarah masa lampau, di mana banyak peninggalan bersejarah yang dapat ditemukan di berbagai daerah. Salah satunya adalah Situs Gunung Padang, yang merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Hal ini juga menjadi bukti keluhuran bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sunda.

Gunung Padang yang berlokasi di Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, ditemukan pada tahun 1914 oleh sejarawan Belanda bernama NJ Krom. Berdasarkan salah satu media online yang saya baca, Gunung Padang dalam Bahasa Sunda berarti Caang atau terang benderang. Ada juga yang mengartikan bahwa padang berasal dari kata Pa (tempat), Da (agung) dan Hyang (dewa, leluhur) sehingga artinya adalah tempat agung para dewata atau leluhur.

Informasi lain yang saya dapatkan, situs Gunung Padang merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Hal ini menjadi bukti keluhuran bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sunda. Bayangkan saja jika memang dibangun tahun 2000 SM, maka bisa jadi semasa dengan Nabi Musa dan Fir'aun, dan ketika Musa berdakwah agar Firaun menyembah Tuhan, sekelompok masyarakat nun jauh di sana dan tak terberitakan dalam kitab-kitab suci sudah membangun sebuah tempat yang disinyalir merupakan tempat peribadatan. 

Untuk apa dibangun? Siapa yang membangun? Mengapa dibangun di lokasi itu? Dari mana saja material bangunannya dan bangunan apa saja? Itulah yang menjadi bagian misteri dari Gunung Padang. Lokasi yang dibuat sebanyak lima pelataran itu 2000 tahun SM artinya dibangun 2800 tahun sebelum Borobudur didirikan.

Hebat bukan? Bahkan menurut beberapa sumber Situs Gunung Padang ini 3 kali lebih luas dibanding Borobudur.

Gunung Padang lahir dari kearifan dan keunggulan masyarakat Nusantara. Pembangunan Gunung Padang sangat memerhatikan berbagai aspek demi tercapainya harmoni bumi dan langit, artinya pembangunan Situs Gunung Padang memerhatikan aspek geologis. Media lain pernah menyebutkan bahwa pembangunan situs ini terutama teras bagian bawah sangat memerhatikan masalah kelabilan area ini dengan cara menyusun tiang-tiang batu secara mendatar dan saling tumpuk menumpuk untuk penguatan.

Dalam hubungannya dengan penyembahan, situs ini pun dapat dibangun untuk maksud agar manusia dijauhkan dari bencana gempa atau gunung api yang memang sumbernya tidak jauh dari Gunung Padang. Pemberitaan media juga menyebut kalau secara astronomis situs Gunung Padang mempunyai harmoni dalam naungan bintang-bintang di langit.

Analisis astronomi menggunakan program Planetarium menunjukkan bahwa posisi situs ini pada sekitar 200 tahun yang lalu atau pada masa prasejarah berada tepat di bagian tengah lintasan padat bintang di langit berupa jalur Galaksi Bima Sakti dan lokasi situs Gunung Padang pun di sisi atas dan bawah kaki langitnya masing masing dikawal oleh dua rasi yang merupakan penguasa dunia bawah Bumi yaitu rasi Serpens (ular) dan dunia atas (langit) yaitu rasi Aquila (elang).

Secara kosmologis para pembangun situs ini telah memerhatikan tata langit di atasnya. Ternyata perhitungan model ini juga digunakan pada situs-situs megalitik di seluruh dunia. Artinya leluhur Nusantara itu adalah orang-orang pintar dan sangat mengerti perkembangan keilmuan yang luar biasa tinggi. Sekali lagi itulah wajah Nusantara Purba, Wajah Indonesia kita.

Sekarang, sadarlah bahwa kita adalah seorang anak bangsa yang telah mendapatkan sebuah warisan budaya yang tak ternilai. Jati diri bangsa. Maka dengan demikian sebetulnya Gunung Padang adalah sebuah hadiah dari masa lampau. Maka mari jelajahi Gunung Padang dan resapi keagungannya.

sumber:
 http://travel.detik.com/read/2013/05/31/182800/2249929/1025/gunung-padang-misteri-terbesar-yang-belum-terpecahkan

Minggu, 23 Juni 2013

Jalan Yang Baru Diperbaiki Kembali Rusak


Pesisir Barat - Masyarakat Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat (KPB) kembali mengeluh dengan fakta kondisi jalan di pekon itu. Pasalnya kekhawatiran terkait kualitas perbaikan jalan yang dilakukan belum lama ini ternyata benar-benar terbukti tidak maksimal, akibatnya kini sepanjang jalan di pekon yang beberapa waktu lalu kini sudah kembali bergelombang dan diperkirakan tinggal menunggu waktu untuk kembali rusak parah.


Demikian dijelaskan salah seorang warga setempat, Nasirwan, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Senin (17/6), bahwa kini masyarakat di pekon itu kembali mengeluh dengan hasil perbaikan jalan beberapa waktu lalu yang hanya mampu bertahan dalam hitungan minggu. Akibatnya kini kondisi jalan sudah kembali bergelombang dan retak, bahkan diperkirakan dalam hitungan jam kondisinya akan hancur total. "Wajar jika jalan itu rusak lagi, karena memang saat pengerjaannya beberapa minggu lalu dikerjakan dengan asal-asalan," terang Nasirwan.

Menurut dia, penyebabnya tidak lain adalah saat penimbunan awal hanya dipadatkan oleh alat berat yang sangat kecil, sehingga berdampak pada timbunan tersebut tidak terlalu padat. Akhirnya, timbunan awal yang tidak terlalu padat langsung ditimpa dengan tahap pengaspalan. Dampaknya yaitu ketika kendaraan besar melintas membuat jalan yang sudah diperbaiki itu langsung bergelombang dan terancam rusak parah kembali. "Buktinya ketika fuso-fuso yang membawa beban berat melintas dijalan itu, aspalnya akan terlihat langsung bergelombang dan mulai retak. Dan itu jelas mengancam jalan akan rusak lagi," lanjutnya.

Masih kata Nasirwan, terkait hal tersebut merupakan tanggung jawab pihak rekanan yang mengerjakan, selain itu dinas terkait yaitu melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat harus memberi perintah tegas kepada pihak rekanan untuk segera melakukan perbaikan ulang sesuai batas waktu yang ditentukan. "Dan jika tidak, maka dinas harus mengambil langkah tegas dan memberi sanksi terhadap pihak rekanan tersebut," tandas Nasirwan.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/jalan-yang-baru-diperbaiki-kembali-rusak.html

Senin, 17 Juni 2013

Detik Terakhir, Fraksi Malah Dukung BBM Naik

BANDARLAMPUNG – Seperti diprediksi harian ini, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tak terbendung. Dalam pertemuan terakhir pemerintah dan Badan Anggaran (Banang) DPR kemarin, fraksi-fraksi yang tadinya menolak pengesahan RAPBNP berbalik arah menyetujui kebijakan itu. Hasil final, enam fraksi menyetujui penuh kebijakan itu. Tiga memilih setuju dengan catatan.

Rapat yang berlangsung hingga enam jam dengan agenda pandangan dan sikap fraksi serta pemerintah itu mengukuhkan RAPBNP dibawa dan disahkan ke meja paripurna. Rencananya dilakukan pada Senin (17/6).

Menteri Keuangan Chatib Basri optimistis usul RAPBNP yang memuat opsi kenaikan harga BBM disetujui. Alasannya, isi RAPBNP mendapat dukungan secara bulat dari mayoritas fraksi. Fraksi yang menyepakati seluruh poin RAPBNP itu adalah Demokrat, PKB, PPP, Golkar, PAN, dan Hanura. Mereka-mereka itu sebelumnya dalam pandangan mini fraksi tegas menolak kenaikan harga BBM.

Untuk beberapa fraksi yang memilih opsi setuju dengan catatan, seperti PKS, PDIP, dan Gerindra, Chatib mengaku tidak khawatir. ”Fraksi bebas membawa catatan. Sebab, itu (catatan) nanti disampaikan fraksi di paripurna. Lagi pula, mereka bukan tidak menyepakati RAPBNP, namun hanya belum sepakat beberapa pasal,” ungkap Chatib di gedung DPR kemarin.

Fraksi-fraksi itu lebih menyoroti pasal-pasal yang berkaitan kenaikan harga BBM dan pemberian bantuan sementara kepada masyarakat. Beberapa pasal yang menjadi catatan, antara lain, pasal 1, 3, 5, 6, 8, 17, dan 36. Penolakan tiga fraksi itu pun dituangkan dalam deret catatan terhadap RAPBNP. ”PDIP memberikan 11 catatan, PKS 13 catatan, dan Gerindra membubuhkan 6 catatan,” paparnya.

    Optimisme akan diputuskannya RAPBNP pada rapat paripurna awal pekan juga disuarakan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. ”Kalau hari ini (kemarin) kita lihat pembahasan banang, ini sangat membanggakan hati. Jika usul pemerintah menaikkan harga BBM disetujui DPR, defisit anggaran yang diprediksi melampaui yang ditetapkan undang-undang bisa turun maksimum 3,28 persen. Jadi, subsidi BBM-nya tidak akan melampaui Rp200 triliun,” tuturnya.

    Agus menilai persetujuan DPR terhadap usul pemerintah akan membawa dampak sangat baik untuk pengendalian fiskal yang sehat. Menurut dia, saat harga jual premium bersubsidi naik menjadi Rp6.500 per liter dan solar Rp5.500 per liter, tugas pemerintah tinggal menjaga kuota BBM subsidi agar tidak melampaui angka 48 juta kiloliter.

”Adanya penyesuaian harga BBM lagi akan membantu meringankan tekanan-tekanan di fundamental ekonomi. Misalnya, defisit transaksi yang berjalan lebih buruk karena kita terlalu besar mengimpor BBM bersubsidi,” paparnya.

    Anggota Banang Fraksi Gerindra Fary Djemy Francis menguraikan, meski menyetujui kenaikan harga BBM dalam RAPBNP, pihaknya tidak setuju dengan upaya pemerintah menggelontorkan kompensasi bagi warga miskin melalui bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

Fary menilai, BLSM bersifat sangat politis. ”BLSM hanya menempatkan rakyat miskin sebagai objek penerima bantuan sehingga masyarakat tidak berpikir secara strategis,” ujarnya.
Dia juga menuturkan, BLSM bakal meningkatkan ketergantungan masyarakat sehingga kebijakan itu akan sangat rawan konflik sosial.

    Melihat peta sikap fraksi-fraksi yang ada, meski tidak mulus, APBNP 2013 yang memuat proposal kebijakan kenaikan harga BBM tetap dilanjutkan. Kalaupun terjadi voting, kubu penerima APBNP disahkan tetap unggul secara mutlak.

    Asal tidak ada perubahan sikap, kubu penerima APBNP disahkan sudah mencapai 383 kursi. Tentu saja, dengan asumsi seluruh anggota hadir saat sidang paripurna pengambilan keputusan. Jumlah itu jauh meninggalkan kubu pemberi catatan yang hanya memiliki 177 kursi.

    Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengakui perjuangan membatalkan kebijakan kenaikan harga BBM lewat parlemen cukup berat. Menurut dia, kuncinya saat ini ada di Partai Golkar. Jika partai yang dikomandani Aburizal Bakrie itu masuk dalam gerbong penolak, kenaikan harga BBM bisa batal. ”Golkar ini pegang kunci sekarang, kalau Golkar nolak, nggak jadi (kenaikan harga BBM) ini,” kata Maruarar dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, kemarin.

    Dengan nada menyindir, Ara –sapaan akrab Maruarar– menyinggung slogan partai berlambang pohon beringin itu yang menyebut bahwa ”Suara Golkar, Suara Rakyat”. Dengan slogan itu, semestinya Golkar juga menolak kenaikan harga BBM. ”Katanya, ’Suara Golkar, Suara Rakyat’? Kalau suara rakyat, surveinya jelas, 90 persen lebih menolak. Jadi, rakyat Indonesia akan melihat Partai Golkar ini suara rakyat atau suara apa? Kalau PDIP sih jelas,” sindir Ara.

    Terhadap hal itu, Wasekjen DPP Partai Golkar Satya Widya Yudha menyatakan bahwa partainya tidak berada dalam posisi menolak atau menerima kenaikan harga BBM. Sebab, menurut dia, kewenangan menaikkan BBM sesungguhnya tetap berada di tangan pemerintah.

    Ketentuan itu, kata dia, telah diatur di pasal 8 ayat 10 APBN 2013. ”Kewenangan menaikkan BBM itu domain pemerintah. Posisi Golkar adalah mengamankan rakyat ketika pemerintah menaikkan BBM,” kata Satya di tempat yang sama.

    Sementara itu, senin (17/6) sejumlah aksi penolakan dengan turun ke jalan hampir dipastikan muncul. Bukan hanya di ibu kota, berbagai aksi diperkirakan juga dilakukan di sejumlah daerah oleh berbagai elemen.

    Hal itu, misalnya, tampak dari sikap PB PMII yang menolak rencana kenaikan harga BBM. Sekjen PB PMII A. Jabidi Ritonga menyatakan, sikap itu diambil atas sejumlah penilaian objektif yang telah dilakukan.
Di antaranya pandangan bahwa meski telah sekian kali pemerintah menaikkan harga BBM, perbaikan signifikan kondisi bangsa tidak kunjung ada. ”Pertumbuhan ekonomi memang meningkat, tapi hampir semua sektor kita tetap impor,” ujar Jabidi.

    Di Lampung sendiri, KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) telah mengawalinya pada pekan lalu. Demo digelar dengan aksi longmars sepanjang Jalan Raden Intan hingga Tugu Adipura. Bandarlampung. Aksi diikuti 150 kader dari berbagai kampus.

    Pada bagian lain, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Lampung menyatakan tidak memiliki daya lebih menolak. ’’Kami sebatas perpanjangan tangan dari Pertamina. Karena itu, mau tidak mau harus terima. Terpenting stoknya dapat selalu terjaga,” ujar Ketua Hiswana Migas Provinsi Lampung Toto Herwantoko kemarin.

    Hanya, pihaknya menuntut pemerintah benar-benar meninjau kelayakan besaran kenaikan harga BBM yang diputuskan. ’’Sebelum memutuskan, harapannya pemerintah menyiapkan opsi-opsi antisipasi secara tepat. Sehingga tidak menimbulkan gejolak besar yang akhirnya berdampak kepada SPBU,” katanya.

    Selain itu, dirinya meminta pemerintah agar penerapan kenaikan harga BBM dapat dibarengi dengan lancarnya pasokan dan ketersediaan BBM. Sehingga pihak SPBU tidak semakin direpotkan dengan gejolak yang terjadi. ’’Jika harga naik tapi ketersediaan minim, tentu akan menimbulkan dampak yang lebih besar,” ingatnya.

    Meski sekarang ini belum ada lonjakan permintaan BBM, ia mengatakan Pertamina Lampung telah menyiapkan alokasi tambahan sebanyak 200 KL per hari. ’’Penambahan sudah dilakukan hampir seminggu. Ini merupakan antisipasi kenaikan permintaan BBM,” ungkapnya.

Sumber:
http://radarlampung.co.id/read/berita-utama/59518-detik-terakhir-fraksi-malah-dukung-bbm-naik

Dari Sembilan Puskesmas Hanya Dua Yang Pernah Tangani DBD

Pesisir Barat-Dari beberapa Puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat (KPB) hanya beberapa puskesmas saja yang hingga saat ini pernah melayani pasien yang mengidap penyakit Demam Berdarah (DBD) yaitu Unit Pengelola Teknis (UPT) Dinas Kesehatan (Diskes) Puskesmas Karyapenggawa dan Puskesmas Krui, yang lainnya seperti Puskesmas Lemong, Pugungtampak, Pulaupisang, Biha, Ngambur, Bengkunat, dan Bengkunatbelimbing sejak januari lalu hingga kini belum sekali pun menemukan adanya masyarakat yang mengidap penyakit DBD.

Menurut Kepala Puskesmas Krui, Suswandi, S.Km., sejak awal Januari 2013 hingga kini yang sempat dirawat di Puskesmas Krui dengan dugaan mengidap penyakit DBD yaitu sebanyak 17 orang tersangka DBD dan satu orang tersangka demam dengue. "Selain dari itu tidak ada dan belum ada yang hingga berakibat kematian, namun kita tetap melakukan upaya pencegahan dengan mengajak masyarakat melakukan gotong royong bersih-bersih, karena umumnya wilayah yang terserang penyakit tersebut adalah wilayah yang padat penduduk," ujar Suswandi.

Sementara Kepala Puskesmas Karyapenggawa, dr. Ali Syahri, menjelaskan hingga saat ini hanya satu orang yang pernah terserang penyakit DBD diwilayah tersebut. Namun pihaknya langsung berupaya tanggap dengan mengajak masyarakat menjaga kebersihan, utamanya dalam air yang digunakan sehari-hari. "Cuma satu orang tapi tidak hingga berakibat kematian," ungkapnya.

Kepala Puskesmas Biha, Akmar Azmi, S.Km., menjelaskan sejak awal tahun hingga saat ini pihaknya sama sekali belum menemukan adanya pengidap DBD, namun upaya pencegahan tetap dilakukan dengan menggalakkan gotong royong bersih-bersih dilingkungan atau dalam rumah. "Wilayah kita bukan wilayah padat penduduk, dan kami bersyukur masyarakatnya masih bisa menjaga kebersihan dengan baik," terang Akmar.

Hal senada juga disampaikan Kepala Puskesmas Ngambur, Ridwan Zikri, S.Km., bahwa hingga saait ini pihaknya juga belum pernah menemukan adanya pengidap penyakit DBD dan upaya pencegahan yang dilakukan hampir sama yaitu menggalakkan gotong royong bersih-bersih.

Disampaikan Kepala Puskesmas Bengkunat, Septono, S.Km., bahwa untuk wilayah kerja Puskesmas Bengkunat hingga saat ini belum sekalipun menangani masalah DBD. Artinya, belum ada masyarakat yang terserang penyakit tersebut. "Umumnya yang terserang penyakit tersebut adalah wilayah padat penduduk dan wilayah kita bukan wilayah padat penduduk, serta masyarakatnya masih bisa menjaga kebersihan," terangnya.

Demikian juga dijelaskan Kepala Puskesmas Bengkunatbelimbing, Mustofa, bahwa wilayahnya di tahun 2013 belum menerima informasi adanya pengidap penyakit DBD. Namun upaya pencegahan tetap dilakukan yaitu dengan cara diberikan penyuluhan oleh petugas setiap dilangsungkannya posyandu. "Dan cara yang kita gunakan itu cukup efektiv karena masyarakat cukup patuh untuk tetap menjaga kebersihan," jelas Mustofa.

Sementara Kepala Puskesmas Lemong Mulyadi, S.Km., di Kecamatan Lemong untuk penyakit DBD terbilang tidak pernah ditemukan adanya penyakit DBD. "Karena wilayah Lemong termasuk bukan wilayah padat penduduk dan kebersihan lingkungan dan kebersihan dalam rumah masih terjaga dengan baik," jelas Mulyadi.

Sementara Kepala Puskesmas Pugungtampak, Gerak Susanto, S.Km., menjelaskan di wilayahnya juga hingga saat ini belum ditemukan adanya masyarakat yang terserang penyakit DBD. Meski demikian setiap bulan pihaknya selalu menggelar gotong royong bersih-bersih dilingkungan masyarakat dan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan. "Kita selalu mengajak masyarakat untuk dapat terus menjaga kebersihannya demi terjaganya kesehatan," ungkap dia.

Kepala Puskesmas Pulaupisang, Alwin Iman, S.Km., juga menjelaskan bahwa di wilayah tersebut sejak awal tahun 2013 hingga saat ini belum ditemukan adanya masyarakat yang mengidap penyakit DBD. Alasannya masih sama dengan yang sebelumnya yaitu bukan termasuk wilayah padat penduduk, serta kebersihan yang masih terjaga dengan baik. "Kami bersyukur kebersihan masih bisa kita jaga dengan baik, sehingga untuk penyakit DBD belum ada kita temukan menyerang masyarakat," terang Alwin.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/dari-sembilan-puskesmas-hanya-dua-yang.html

Izin Pertambangan Bakal Dievaluasi

Pesisir Barat-Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Barat (KPB) akan melakukan evaluasi terhadap semua pengajuan perizinan pertambangan dan galian tipe C yang ada di kabupaten setempat.
"Nantinya setiap perizinan galian harus mendapatkan rekomendasi dari Kantor Lingkungan Hidup, dan kita akan benar-benar teliti dalam memberikan rekomendasi, jangan sampai adanya pertambangan merusak lingkungan serta merugikan masyarakat," ujar Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Agustina Petranto, S.Sos.

Lanjut dia, Kantor Lingkungan Hidup yang baru terbentuk belum lama tersebut, masih terkendala personel, sehingga kedepannya setelah personel sudah ada, pihaknya akan mendata semua pertambangan yang ada di Pesisir Barat tidak terkecuali yang sudah berizin sekalipun.

"Untuk pertambangan yang ada akan kita data, namun untuk saat ini kita masih terkendala personel, dan kita akan bekerjasama dengan dinas terkait dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben), karena kita tidak mau terjadi kerusakan lingkungan sebagai salah satu dampak keberadaan sebuah tambang," terangnya.
Agustina menambahkan, wewenang untuk mengeluarkan perizinan berdirinya sebuah pertambangan bukan wewenang pihaknya, hanya saja rekomedasi terkait amdal harus diluarkan melalui Kantor Lingkungan Hidup sebelum dinas terkait memberikan sebuah izin. "Tidak menutup kemungkinan nantinya ada pertambangan yang kita tutup jika saja, keberadaannya merusak lingkungan sekitar," tegasnya.

Sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/06/izin-pertambangan-bakal-dievaluasi.html

Minggu, 16 Juni 2013

KPB Ditaksir Jadi Lumbung Padi

 
                Warga Pekon Lintik, Krui Selatan Mulai menanam padi di sawahnya,
                dengan harapan dapat dipanen dengan maksimal. Foto : Novan Erson

Pesisir Barat - Kabupaten Pesisir Barat (KPB) adalah kabupaten yang baru di lahirkan dari induknya Kabupaten Lampung Barat (Lambar), banyak pihak menilai jika kabupaten tersebut bisa menjadi lumbung padi yang bukan tidak mungkin mampu memasok kebutuhan beras hingga tingkat nasional. Itu didukung dari luasnya area persawahan yang ada, umumnya dari 11 kecamatan yang ada yaitu Bengkunatbelimbing, Bengkunat, Ngambur, Pesisir Selatan, Krui Selatan, Pesisir Tengah, Waykrui, Karyapenggawa, Pulaupisang, Pesisir Utara, dan Kecamatan Lemong, masyarakatnya memiliki area persawahan.

Demikian dijelaskan salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Krui Selatan, Marwan Hakim, ketika dikonfirmasi wartawan, pada dasarnya setiap masyarakat usai memanen sawahnya hampir dapat dipastikan hasilnya cukup baik dan kualitas bulir padi juga cukup baik. Tidak sedikit masyarakatnya yang mampu terbilang sukses meski hanya dengan mengandalkan dari hasil panen padi. "Sawahnya cukup luas dan jika didukung dengan maksimalnya faktor pendukung lainnya maka bukan tidak mungkin KPB bisa jadi salah satu kabupaten yang mampu memasoki kebutuhan beras hingga tingkat nasional," ujar Marwan.

Menurut Marwan, selama ini permasalahannya adalah dalam waktu satu tahun masyarakatnya hanya mampu memanen sawahnya satu kali, itu juga ketika curah hujan stabil. "Namun ketika musim kemarau, maka area persawahan yang bisa mencapai puluhan bahkan hingga ratusan hektare akan terbengkalai, itu dikarenakan tidak adanya irigasi atau bendungan yang berfungsi mengatur kebutuhan air sawah, begitu juga sebaliknya ketika musim penghujan, kerap kali ketika sawah baru saja ditanam padi, tiba-tiba hujan deras melanda hingga merubah sawah menjadi lautan sehingga padi yang baru berumur beberapa minggu mati dan terancam gagal panen," lanjut Marwan.

Masih kata Marwan, agar terwujudnya harapan masyarakat yaitu maksimalnya penanaman padi dalam waktu satu tahun pihaknya berharap agar pemerintah dapat memrioritaskan pembangunan-pembangunan yang berfungsi untuk pengairan area persawahan. Salah satunya pembangunan bendungan dan saluran irigasi di area persawahan. "Seperti yang sampai sekarang sangat diharapkan dapat terwujud adalah pembangunan Bendungan Waymahnai yang ditaksir mampu memasok kebutuhan air ditiga kecamatan yaitu Pesisir Selatan, Krui Selatan, dan Pesisir Tengah. Pengajuan dari masyarakat sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu, namun sampai sekarang tidak kunjung terwujud karena memang untuk mewujudkan pembangunan Bendungan Waymahnai memakan dana yang tidak sedikit," tutup Marwan.

sumber:
http://www.wartalambar.com/2013/05/kpb-ditaksir-jadi-lumbung-padi.html